Inibaru.id – Kuliner khas Minang nggak cuma nasi padang, Millens. Ada juga nasi kapau yang nggak kalah menggoda. Tapi, banyak orang kesulitan membedakan keduanya.
Sekilas, nasi kapau dan nasi padang terlihat sama. Pilihan lauk yang disediakan pada warung-warung yang menjual kedua jenis penganan tersebut juga sama-sama beragam. Tapi, ternyata ada perbedaan di antara kedua jenis penganan ini.
Biar nggak makin penasaran, dosen FISIP Universitas Andalas Nusyirwan Effendi mengungkap perbedaan dari kedua jenis kuliner khas Minang tersebut. Berikut adalah perbedaannya.
1. Asalnya dari daerah yang berbeda
Tahu nggak mengapa diberi nama nasi kapau? Ternyata, kapau adalah nama sebuah nagari alias desa yang ada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Di provinsi asal dari kuliner ini, tempat makan yang menjual nasi kapau disebut sebagai rumah makan nagari kapau.
“Nasi kapau dijual oleh orang asli Kapau,” ungkap Nusyirwan sebagaimana dilansir dari Kompas (17/7/2021).
Kalau nasi padang? Tentu saja dari Padang, ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Sudah jelas kan bedanya untuk yang satu ini?
2. Pilihan menu makanan yang disediakan
Nah, kalau yang satu ini bisa jadi perbedaan paling kentara antara nasi padang dengan nasi kapau. Di warung nasi kapau, ada lauk-lauk yang nggak bakal kamu temui di warung nasi padang. Menu tersebut adalah gulai tambusu, ikan mas bertelur, gulai kapau, serta rendang daka-daka.
Gulai tambusu adalah menu yang paling khas karena terbuat dari usus sapi yang diberi tambahan adonan telur dan tahu. Bentuknya pun unik dengan warna kuning cerah yang menggoda.
Soal rasa, kuah gulai di warung nasi kapau memiliki ciri khasnya sendiri, yaitu adanya sensasi asam.
“Bahan dasar gulai kapau itu kol, nangka, dan kacang panjang. Warna kuah gulainya kuning dengan cita rasa sedikit asam,” lanjut Nusyirwan.
3. Penempatan lauk di etalase warung
Salah satu ciri khas warung Minang adalah penempatan lauknya di etalase warung yang bertumpuk-tumpuk. Tapi, ada perbedaan antara warung nasi padang dan warung nasi kapau, Millens.
“Di rumah makan padang, etalase yang bagian atas diisi lauk pauk kering. Lauk berkuah di bawahnya. Nah, kalau di warung nasi kapau, lauknya ditempatkan di meja besar yang posisinya rendah. Lauk yang berkuah justru disajikan di depan,” ucap penulis buku Rendang Traveler Reno Andam Suri.
Penjualnya akan berdiri di belakang meja dan melayani pembeli dengan memakai sendok panjang yang dilengkapi batok kelapa. Jadi, mereka bisa meraih lauknya dengan mudah meski jaraknya cukup jauh.
Alasan penempatan lauk nasi kapau di meja yang rendah adalah agar pembeli bisa dengan mudah memilih lauk yang mereka inginkan.
4. Layanan saat makan di tempat
Di warung makan padang yang asli, pembeli akan duduk dan kemudian disajikan beragam lauk pada piring-piring kecil yang bisa mereka pilih. Kalau di warung nasi kapau, pembeli memilih dulu lauk yang akan dimakan. Setelah itu, barulah penjual menatanya di atas piring dan menyajikannya.
Wah, baik nasi padang maupun nasi kapau sama-sama menggiurkan ya, Millens? Keduanya memiliki cita rasa yang khas karena rempah yang digunakan sangat kuat. (Arie Widodo/E10)