BerandaJalan-jalan
Rabu, 12 Sep 2017 18:44

Mengajak Dunia Menikmati Perbedaan di Festival Lovina 2017

Festival Lovina 2015 (Foto: Istimewa)

Selama empat hari, Pantai Kalibukbuk diperkirakan akan dipadati wisatawan lokal maupun mancanegara yang berminat menonton Festival Lovina 2017

Inibaru.id - Sektor pariwisata terus digenjot pemerintah. Bali, yang menjadi salah satu destinasi wisata para wisatawan mancanegara (wisman) terbesar di Indonesia ini menjadi salah satu yang paling membuat promosi. Berbagai festival dihelat, satu di antaranya Festival Lovina.

Diselenggarakan tiap tahun, pada 14-18 September 2017 mendatang, festival ini akan kembali digelar dengan mengusung tema Enjoy The Difference. Selama empat hari, Pantai Kalibukbuk diperkirakan akan dipadati wisatawan lokal maupun mancanegara yang berminat menonton Festival Lovina 2017.

Dilansir dari balitravelnewspaper.com (12/8), Festival Lovina juga akan menjadi sambutan bagi beberapa rombongan wisatawan yang akan merapat di Pantai Lovina menggunakan kapal pesiar dari berbagai negara. Rombongan kapal pesiar ini akan menjadikan Bali sebagai tempat singgah sebelum melanjutkan perjalanan untuk berkeliling dunia.

Baca juga: Festival Jerami Banjarnegara, Cara Unik Kritik Kedaulatan Pangan Indonesia

Festival Lovina 2017 dimungkinkan akan meningkatkan sektor pariwisata Indonesia. Festival ini barang tentu akan menarik turis lokal maupun mancanegara untuk datang mengunjunginya. Selain potensi alam, potensi budaya juga bakal ditampilkan dalam festival tersebut.

Tidak hanya dapat menyaksikan Festival Lovina, Anda juga dapat melihat lumba-lumba hidung botol yang berenang di samping perahu. Biasanya jam untuk dapat melihat lumba-lumba ini adalah sebelum matahari terbit. Pada jam-jam tersebut, banyak sekali wisatawan yang menyewa perahu dan berangkat ke tengah laut untuk menyaksikan mamalia laut tersebut.

Pada hari pertama, beberapa rangkaian pertunjukan dan kegiatan akan mewarnai acara pembukaan Festival Lovina. Sejumlah pertunjukan itu di antaranya Balegajur, Gebogan Parade, Gong Kebyar, Tarian Ki Barak Panji Sakti. Lomba banteng dan pertunjukan wayang juga akan turut memeriahkan hari pertama.

Sementara, hari kedua akan menjadi pesta bagi para pencinta yoga dan seni. Berlangsung pada 15 September 2017, festival dihari kedua ini dimulai dengan acara bertajuk Yoga Asana Health and Beauty. Sejumlah pameran akan kembali ditampilkan di hari kedua. Selain itu, Sampi Gerubungan juga akan menjadi bagian yang digelar hari itu.

Baca juga: Parak Iwak, Puncak Festival Serayu Banjarnegara Yang Membuat Lebih  Semarak

Sampi Gerubungan merupakan parade yang erat kaitannya dengan budaya agraris di bagian utara Bali dan mempertontonkan sapi-sapi yang gagah, tegap, dan diberi perhiasan. Para sapi kemudian akan dipacu di lapangan untuk bersaing kecepatan dengan peserta lainnya.

“Pada hari ketiga, pertunjukan seni masih dilanjutkan dengan band anturan kolaborasi, bonangan race, dan gong kebyar wanita Kalibukbuk Bondres,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, I Nyoman Sutrisna, dikutip dari Liputan6.com.

Sementara itu, pada hari terakhir tak kalah meriahnya dengan hari-hari berikutnya. Pasalnya, pada hari terakhir ini akan dilaksanakan penutupan yang diikuti dengan Parade Megangsing, pertunjukan Kebyar, Megenjekan, dan Gong. (GIl/IB)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024