BerandaJalan-jalan
Jumat, 24 Agu 2017 17:16

Becak Yogjakarta Jadi Transportasi Wisata di Amsterdam. Wah!

Becak Yogjakarta di Belanda. (Foto: kompas.com)

Becak Yogjakarta dijadikan sebagai alat transportasi wisata untuk menyusuri jalan sembari menikmati pemandangan di kota Amsterdam. Keren!

Inibaru.id - Becak sebagai alat transportasi yang kulo dan using nampaknya telah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia. Kendati tak begitu diminati lagi di Indonesia, sepertinya alat transportasi becak ini justru kini menjadi tren di Amsterdam, Belanda.

Dilansir daring Tribunnews dari Belindomag, becak Yogjakarta dijadikan sebagai alat transportasi wisata untuk menyusuri jalan sembari menikmati pemandangan di kota Amsterdam. Inisiator konsep ini adalah Daan Gopel. Daan Gopel merupakan seorang pemuda asal Belanda yang membawa becak dari Yogjakarta menuju Belanda. Dia melihat ada sisi unik yang ada pada transportasi becak ini.

Menawarkan tur wisata dengan menggunakan becak Yogjakarta, ia mengayuh becaknya layaknya tukang becak di Indonesia pada umamnya, kemudian membawa penumpangnya berkeliling likasi bersejarah di sana, termasuk bangunan bersejarah Indonesia-Belanda.

Kecintaannya terhadap becak ini berawal ketika ia tengah belajar Bahasa di Universitas Indonesia, Jakarta pada 2013 silam. Dan mengaku jatuh cinta pada transportasi lawas Indonesia karena sejarah yang dimiliki becak itu sendiri.

“Ini adalah pengalaman yang luar biasa mengendarai becak dengan penumpang. Anda tak mendengar suara mesin dengan kecepatan yang bisa untuk menikmati pemandangan. Ini adalah alat transportasi yang ideal,” ujar Daan.

Selain Daan, ada warga Belanda lain yang mengimpor becak Yogjakarta untuk dijadikan transportasi wisata di sana. Adalah seorang pria yang bernama Martin Jeuken. Hingga sejauh ini, Martin Jeuken kurang lebih telah mengimpor sebanyak 50 becak dari Indonesia selama kurun waktu 3,5 tahun. (NA/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024