BerandaIslampedia
Jumat, 8 Feb 2018 08:30

Sunan Bonang dan Dakwah yang Akrab dengan Tradisi

Sunan Bonang (algoruk.blogspot.co.id)

Sunan Bonang merupakan salah satu tokoh Walisongo yang lahir di Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang berdakwah dengan mengembangkan pendekatan kultural. Instrumen Bonang dalam gamelan diyakini berasal dari kreasi wali ini.

Inibaru.id – Sunan Bonang yang memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim ini merupakan wali penyebar Islam di tanah Jawa. Dia lahir di daerah Bonang, Tuban, Jawa Timur pada 1465 M. Nama Sunan Bonang diduga berasal dari Bong Ang. Nama Bong merupakan marga ayahnya yang bernama Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel.

Dikutip dari gomuslim.co.id (24/11/2017), ada literatur lain yang menyebutkan bahwa nama Bonang diambil dari salah satu alat musik tradisional yang biasa digunakan oleh Raden Maulana Makdum Ibrahim dalam berdakwah.

Sebagai salah satu tokoh Walisongo, dia menyebarkan ajaran Islam dari Rembang sampai ke wilayah Jawa Timur. Dia menguasai ilmu fikih, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan berbagai ilmu kesaktian serta kedigdayaan. Hal itu dia pelajari sejak masih kecil bersama ayahnya.

Pada usia remaja, Sunan Bonang beserta saudaranya, Raden Paku, mempelajari agama Islam dengan menyeberang ke negeri Pasai, Aceh, untuk menemui Syekh Maulana Ishaq. Mereka juga belajar kepada ulama besar lainnya yang menetap di Pasai, seperti para ulama tasawuf yang berasal dari Baghdad, Mesir, Arab, dan Persia atau Iran. Selesai belajar di Pasai, Sunan Bonang lalu diperintahkan ayahnya untuk berdakwah di daerah Tuban. 

Baca juga:
Masjid Menara Kudus, Simbol Toleransi dari Masa Lampau
Al-Mashun, Masjid “Tiga Benua” di Medan

Dalam berdakwah Sunan Bonang menggunakan kesenian rakyat untuk  menarik simpati masyarakat. Maka dia mempelajari kesenian Jawa antara lain seni bonang. Seperti ditulis republika.co.id (3/3/2017), Sunan Bonang diketahui sebagai tokoh yang menemukan dan mendesain seperangkat gamelan Jawa yang disebut bonang, yakni alat musik logam, berbentuk mirip gong, tetapi dengan ukuran dan bentuk yang lebih kecil. Nama alat gamelan bonang diyakini diambil dari nama tempat yang menjadi kediaman Sunan Bonang, yaitu Desa Bonang di daerah Lasem.

Selain itu, Sunan Bonang juga dikenal sebagai seorang dalang. Baginya menyebarkan Islam melalui pertunjukan wayang menjadi lebih mudah diterima masyarakat. Itu berbeda ketika dia menerapkan cara-cara yang cenderung represif ketika berdakwah di Kediri.

Di Lasem, Sunan Bonang membangun sebuah masjid di tengah hutan. Masjid yang berada di Desa Bonang, Kecamatan Lasem ini merupakan salah satu bukti autentik peninggalan dari perjalaanan dakwah yang dilakukan oleh Sunan Bonang didaerah Rembang dan sekitarnya. Lokasi masjid ini sekitar 50 meter di sebelah utara dari makam Sunan Bonang yang sekarang.

Baca juga:
Dengan OneQuran, Kamu Bisa Belajar Ngaji via Daring
Ada Kurikulum Islam untuk Siswa Muslim di Amsterdam

Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M. Dia meninggal di Desa Lasem. Beberapa tahun kemudian, jenazahnya diambil oleh santri-santri Sunan Bonang yang dari Madura dan hendak dibawa ke Madura. Di tengah perjalanan tepatnya di perairan Tuban, perahu para santri hancur. Akhirnya Sunan Bonang dimakamkan di Tuban.

Tapi soal kebenaran keberadaan makam tersebut masih misterius. Meski begitu, kontribusi Sunan Bonang dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa nggak terbantahkan. (ANG/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: