BerandaIslampedia
Selasa, 10 Sep 2018 12:00

Mengenal Hajar Aswad, Batu Penyerap Dosa Manusia

Jemaah haji berusaha mendekat ke Hajar Aswad untuk menciumnya. (republika.co.id)

Hajar Aswad dalam bahasa Indonesia berarti batu hitam. Keunikan batu surga ini adalah aromanya yang khas dan awet semenjak diturunkan oleh Allah SWT. Berdasarkan penelitian yang dilakukan banyak ahli sejarah, diyakini jika kakbah dibangun di tahun 2130 Sebelum Masehi dan dinobatkan sebagai masjid pertama dan tertua di dunia.

Inibaru.id – Bagi umat Islam, khususnya jemaah haji, tentu mengenal dengan baik batu hitam yang letaknya di sudut Yamani, Kakbah atau di sebelah pintu Kakbah. Jemaah haji acap mengidam-idamkan untuk bisa mencium batu hitam beraroma wangi ini. Meski hukum mencium Hajar Aswad sunah, banyak jemaah haji yang berdesakan agar bisa mencium maupun melihat lebih dekat batu yang ditemukan oleh Nabi Ibrahim AS.

Hajar Aswad dalam bahasa Indonesia berarti batu hitam. Keunikan batu surga ini adalah aromanya yang khas dan awet semenjak diturunkan oleh Allah SWT.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan banyak ahli sejarah, diyakini jika ka’bah dibangun di tahun 2130 sebelum masehi dan dinobatkan sebagai masjid pertama dan tertua di dunia.

Penampakan batu Hajar Aswad dari dekat. (Islamidia.com)

Asal Mula

Millens, awalnya Allah SWT memberi perintah ke Nabi Ibrahim AS untuk membangun Kakbah (dalam QS Al-Baqarah [2]: 125-128), dilansir republika.co.id, (25/4/2018). Kakbah merupakan tempat ibadah yang dibangun pertama kali di dunia (QS Ali Imran [3]: 96-97), lo.

Di kitab Qishash al-Anbiyaa (kisah para Nabi dan Rasul), Ibnu Katsir menjelaskan, saat pembangunan Kakbah hampir selesai, dan masih ada satu ruang kosong untuk menutupinya. Ibrahim berkata kepada anaknya, Ismail, untuk mencari batu agar ruang kosong itu bisa segera tertutupi.

Kemudian Ismail pergi dari satu bukit ke bukit lain untuk mencari batu. Sewaktu dia mencari, datanglah malaikat Jibril. Sang malaikat kemudian memberi Ismail sebongkah batu hitam (Hajar aswad) yang paling bagus. Nah, Ismail dengan senang hati menerima batu tersebut dan membawa untuk diberikan ke Ibrahim. Melihat anaknya membawa batu hitam, Ibrahim  lantas mencium batu tersebut beberapa kali.

Eh tahu nggak, sebelum berwarna hitam legam, Hajar Aswad berwarna putih dan terang benderang, lo! Namun, karena kerap dipegangi oleh orang (jemaah haji) yang berdosa, batu tersebut kelamaan menjadi hitam legam seperti sekarang.

“Hajar Aswad turun dari surga padahal batu tersebut begitu putih lebih putih dari susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam (HR. Tirmidzi, Nomor 877, shahih menurut Syaikh Al Albani).”

Berdasarkan tulisan di liputan6.com, (14/8,2017), “Karena mencium mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW, bukan karena ada fadilahnya. Rasulullah mencium Hajar Aswad didasari pada ketaatan dan kepatuhan kepada Allah,” ujar Konsultan Bimbingan Ibadah Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Profesor Aswadi, di Mekah.

Aswadi menambahkan, jika sahabat Nabi Muhamamad SAW, Umar bin Kathab, pernah berkata jika bukan karena Nabi Muhammad mencium Hajar Aswad, maka ia nggak akan melakukannya. Jadi, para jemaah haji mencium hajar aswad murni karena mengikuti jejak rasul ya. Bukan karena mau menyembahnya. (MG10/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: