BerandaInspirasi Indonesia
Senin, 12 Apr 2020 09:05

Sempat Ditinjau Ganjar, Kok Tempat Karantina Pemudik di Desa Ngrapah Belum Difungsikan?

Balai Desa Ngrapah yang nantinya bakal digunakan sebagai tempat karantina. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Dalam unggahan Ganjar Pranowo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru merupakan satu desa yang dapat dijadikan contoh karena telah mempersiapkan tempat karantina bagi pemudik. Namun saat Inibaru.id meninjau ke lokasi, tempat tersebut belum difungsikan. Ada apa?

Inibaru.id - Senin (6/4) pagi, kendaraan saya melaju menuju Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Desa ini berada yang nggak terlalu jauh dari pusat keramaian Ambarawa. Sepanjang jalan, saya menemui beberapa rawa yang saya pikir merupakan sawah yang tergenang air sehabis hujan. Semakin masuk ke desa, sawah dengan padi yang mulai menua juga saya temui.

Seperti tanpa ketakutan, beberapa petani dan buruh tani beraktivitas di pematang sawah. Beberapa warga tampak mencari rumput dan mengangkutnya menggunakan kendaraan. Sedangkan di sudut lain saya lihat gerombolan itik terlihat sedang dilepaskan oleh pemiliknya. Ya, pemandangan tersebut saya temui di seberang Balai Desa Ngrapah yang kabarnya digunakan sebagai tempat karantina perantau yang baru datang dan menyandang status ODP.

Penasaran, saya menuju ke pelataran tempat karantina tersebut dan nggak menemukan seorang pun. Balai pertemuan yang sekarang difungsikan itu bahkan tampak kosong, nggak ada aktivitas. Seorang lelaki tua yang mengendarai sepeda jengki yang saya kira akan memeriksakan diri ternyata cuma salah alamat.

Ya, tempat karantina yang saya kunjungi tersebut sempat dikunjungi oleh Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. Nampak dalam video warga yang sedang menyemprotkan disinfektan ke seluruh sudut ruangan. Penasaran, saya menemui Kepala Desa Ngrapah Wargiyati.

Dalam penuturannya, Wargiyati mengaku tempat karantina tersebut memang belum difungsikan. Tempat karantina tersebut memang dipersiapkan untuk mengantisipasi jumlah pemudik yang biasanya mambeludak menjelang puasa dan lebaran.

“Teknisnya kita siapkan, sudah disemprot disinfektan juga. Kita antisipasi pada lebaran ini kan pasti banyak pemudik,” aku Wargiyati.

Aktivitas di sekitar tempat karantina. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Sementara ini, 30-an pemudik yang telah datang sedang menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing. Kepala desa berumur 55 tahun ini mengaku rata-rata pemudik berasal dari Jakarta dan luar Jawa termasuk dua anaknya yang kini berada di ibu kota.

“Dua anak saya di Jakarta. Ketika gubernur dan presiden melarang, maka mereka menurut, supaya menjadi contoh bagi masyarakat,” lanjut Wargiyati.

Saat ini, dia bersama kepala dusun di bawah komandonya kompak melarang para pemudik untuk datang ke desa mereka. Seperti yang dilakukan oleh Sodiqin, Kepala Dusun Gadingan yang memberikan peringatan kepada masyarakat di perantauan agar nggak mudik.

“Kita imbau agar masyarakat tetap di daerah kerjanya. Kemarin ada TKI yang mau pulang lebaran ini, saya imbau agar ditunda, dia pun menurut,” tutur Sodiqin.

Sementara itu, Wargiyati bakal mempersiapkan berbagai kebutuhan di tempat karantina yang kini masih kosong.

“Seandainya mau puasa pemudik pada datang, nanti kita kasih bed sederhana dan sekat dari kain seperti sel,” terangnya.

Namun dia tetap berharap agar nggak banyak pemudik yang datang sesuai dengan instruksi pemerintah. Gimana menurutmu, Millens? Sepakat untuk menunda mudik? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: