BerandaInspirasi Indonesia
Kamis, 10 Jun 2020 16:20

Sebuah Kisah Kepedulian Nyata untuk Penerus Bangsa

Ricky Maulana, salah seorang siswa SMA 5 Semarang yang mendapat peminjaman laptop. (Inibaru.id/ Audrian F)

Saya pikir langkah yang diambil SMAN 5 Semarang patut diacungi jempol. Tanpa ragu sekolah yang berada di Jalan Pemuda nomor 143 Sekayu ini meminjamkan laptop agar para siswa dapat mengikuti pembelajaran daring. Seperti apa ceritanya?<br>

Inibaru.id - Ricky Maulana, siswa SMAN 5 Semarang membersihkan laptop berwarna silver di teras rumahnya. Dengan hati-hati remaja berkacamata ini mengelap seluruh permukaan gawai tersebut, menyingkirkan debu yang mungkin menempel di sana-sini. Dia seolah sedang berterima kasih karena komputer jinjing itu karena sudah memudahkannya mengerjakan tugas.

Laptop ini bukan miliknya, Millens. Pihak sekolah meminjami Ricky dan belasan siswa lain agar nggak terkendala saat harus belajar secara daring. Apalagi, Ricky akan menjadi peserta Olimpiade Ekonomi tingkat provinsi. Awalnya, dia berpikir mundur dari Olimpiade karena nggak ada piranti untuk melakukan persiapan. Tapi, berkat laptop pinjaman itu dia bisa terus maju.

“Kalau ngetik di gawai saya nggak bisa. Tulisannya terlalu kecil. Bikin mager,” ungkapnya.

Ricky mengelap laptop agar selalu bersih. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

SMA 5 Semarang memang berupaya meringankan kendala siswa yang kesulitan dalam melaksanakan sekolah dari rumah. Bantuannya berupa pemberian kuota, peminjaman modem, dan laptop. Wah, salut ya!

Siswanto, Kepala Sekolah SMAN 5 Semarang menuturkan kalau nggak pingin proses belajar siswa di rumah terhambat karena harus dilakukan secara daring. Begitu pula dengan peminjaman laptop tadi.

“Kami selalu bersedia membantu. Toh, barangnya juga ada,” katanya.

Laptop-laptop yang dipinjamkan SMA 5 Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Prosedur peminjaman laptop dilakukan melalui menyebar formulir. Setelah itu pemohon disaring oleh wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru Bimbingan Konseling (BK). Jadi diharapkan penerima bantuan bisa merata.

“Dari 50 laptop, ada 14 murid yang pinjam,” terang Siswanto.

Sebelum adanya sekolah dari rumah, laptop tersebut digunakan untuk membantu proses mengajar guru-guru. Selain itu digunakan juga saat melakukan ujian secara daring. Hm, kira-kira kalau rusak gimana ya?

Siswanto Kepal Sekolah SMA 5 nggak ingin anak-anaknya kesulitasn. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Rupanya, kepala sekolah sudah memperhitungkan skenario terburuk tersebut. Katanya, nggak akan jadi masalah kalau sampai rusak. Toh, rusaknya karena dipakai siswa untuk belajar.

“Hanya memang anak-anak sudah diwanti-wanti agar jangan mengubah-ubah format yang ada di dalamnya,” tambahnya.

Sementara menurut Yuli Handayani, guru sekaligus wali kelas 11 IPA 3 di SMA 5 Semarang, bantuan seperti ini cukup penting. Yuli mengaku bahwa proses belajar-mengajar secara daring ini merupakan cara baru yang dia temui selama menjadi guru.

Yuli Handayani mengungkapkan jika para murid butuh benar fasilitas penunjang sekolah daring. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

“Awalnya agak sulit memang. Jadi memang harus pakai perangkat pendukung seperti laptop itu,” ujarnya.

Yuli juga bercerita kalau nggak semua siswa mau mengajukan diri untuk meminjam laptop. Alasannya, malu. Padahal mereka sangat membutuhkannya. Nggak kehabisan akal, Yuli sampai mendatangi rumah mereka dan mendesak agar mau dibantu sekolah. Semua dia lakukan karena rasa tanggungjawabnya sebagai wali kelas. Dia pengin memastikan semua siswa bisa mengikuti proses pembelajaran dengan lancar.

“Akhirnya setelah dapat bantuan, manfaatnya juga mereka pakai,” pungkasnya.

Keren ya. Kalau di sekolahmu gimana, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: