Inibaru.id - Atlet panjat tebing Indonesia Kiromal Katibin berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan menempati peringkat satu dunia pada nomor speed putra. Dia mengungguli pemegang rekor waktu tercepat Olimpiade Paris 2024 Samuel Watson dari Amerika Serikat.
Berdasarkan data International Federation of Sport Climbing (IFSC), Kiromal saat ini mengumpulkan total 4.255 poin yang diperoleh dari berbagai kejuaraan internasional. Raihan tersebut membuatnya unggul 571 poin dari Watson yang berada di posisi kedua dengan 3.684 poin.
Performa lelaki yang akrab disapa Kiki ini terus menanjak berkat hasil gemilang di sejumlah seri Piala Dunia Panjat Tebing. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah meraih medali emas di IFSC World Cup Denver, AS, pada 2 Juni 2025 lalu.
Prestasi ini menjadi pencapaian tertingginya selama berkarier di dunia panjat tebing setelah "hanya" menyabet medali perunggu pada IFSC World Cup Wujiang, Tiongkok, dengan catatan waktu 4,75 detik. Sementara di Denver, dia mencetak rekor personal 4,83 detik pada babak kualifikasi dan dinobatkan sebagai juara setelah kompetisi terhenti akibat cuaca ekstrem.
Profil Singkat Kiromal Katibin
Kiromal Katibin lahir di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada 21 Agustus 2000. Kiki mulai berlatih panjat tebing secara rutin bersama kakaknya pada usia yang belum genap 10 tahun, tepatnya pada 2009.
Dia mengaku tertarik dengan panjat tebing setelah menyaksikan olahraga ini di ajang Pra-PON Provinsi pada usia tujuh tahun. Sejak saat itu, perjalanan karier Kiki terus menanjak, bahkan melesat sejak meraih medali pertamanya di Kejuaraan Nasional 2011 pada nomor lead.
Setelahnya, dia juga menyabet medali emas di nomor speed dalam Kejurnas 2016 (Bangka) dan 2017 (Padang). Saat itu, nama Kiki telah dikenal para pencinta panjat tebing Tanah Air. Namanya kian berkibar di kancah internasional setelah meraih medali perak di Kejuaraan Asia 2019.
Setali tiga uang, Kiki juga tampil impresif dalam seri IFSC World Cup. Dia menduduki peringkat kedua kelas speed overall pada 2021 dan tercatat mengoleksi total empat medali World Cup hingga 2022.
Tahun Fenomenal Kiromal Katibin
Kiki mengalami tahun fenomenal sepanjang 2022. Berkali-kali dia tercatat memecahkan rekor dunia speed climbing sekaligus memperbaiki catatan terbaiknya sendiri; mulai dari 5,17 detik di Seoul, 5,10 detik di Salt Lake City, lalu 5,09 dan 5,04 detik di Villars, hingga akhirnya 5,009 detik di Chamonix.
Hingga April 2023, catatan itu belum terpecahkan. Namun, rupanya pencapaian itu belum final. Di IFSC World Cup Wujiang, Tiongkok, Kiki mengungguli nama besar seperti Samuel Watson dengan mengantongi catatan waktu 4,75 detik.
Puncaknya adalah ketika dia dinobatkan sebagai atlet panjat tebing peringkat pertama dunia di atas Watson, rival terkuatnya saat ini. Sementara itu, rekan setim sekaligus peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 Veddriq Leonardo justru mengalami penurunan peringkat ke posisi ke-12 dunia dengan 1.640 poin.
Penurunan itu terjadi setelah dia mencatatkan hasil kurang memuaskan di sejumlah seri kompetisi internasional sejak awal tahun. Adapun atlet Indonesia lainnya yakni Raharjati Nursamsa saat ini menempati peringkat ke-8 dunia berkat torehan 2.310 poin.
Catatan para pemanjat tebing Tanah Air masih berpeluang masih memiliki peluang memperbaiki posisi mereka pada World Games 2025 yang masih berlangsung di Chengdu, Tiongkok, hingga 17 Agustus ini. Menarik ditungu! Eh, betewe, selamat ya, Kiki! (Siti Khatijah/E10)
