BerandaInspirasi Indonesia
Rabu, 12 Des 2023 17:17

Konsisten Ajari Anak Autis Kemandirian, Imaculata Umiyati Diganjar Rekor Muri

Konsistensi Imaculata Umiyati dalam mengajarkan kemandirian untuk para anak dengan autisme diganjar penghargaan dari Muri pada Minggu, 10 Desember 2023. (Frida Aqua Prima)

Selama lebih dari 38 tahun Imaculata Umiyati konsisten ajari anak autis kemandirian dengan pola asuh yang tepat. Berkat konsistensi tersebut, dia diganjar Rekor Muri akhir pekan lalu.

Inibaru.id – Konsistensi Dr Imaculata Umiyati SPd MSi dalam mengajarkan kemandirian untuk para anak dengan autisme kembali mendapatkan apresiasi positif. Kali ini, penghargaan diberikan oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) pada Minggu (10/12/2023).

Bertempat di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan, pimpinan Imaculata Autism Boarding School tersebut diganjar Rekor Muri sebagai perempuan pertama yang berhasil mengentaskan anak penyandang autis melalui pendekatan Perilaku, Disiplin, dan Kemandirian.

Penyerahan Piagam Rekor Muri untuk Bunda Ima, sapaan perempuan yang saat ini menjabat sebagai Komisoner Komnas Perlindungan Anak (PA) itu, diterima bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Polisi Selebriti yang bertemakan “BKKBN Award dan Polisi Selebriti Award (POLIS Award 2023)”.

Berdiri di hadapan tamu undangan, Bunda Ima nggak kuasa menahan rasa haru saat menerima piagam penghargaan tersebut. Dia mengaku senang karena upaya yang dilakukannya dalam mendidik anak autis agar lebih mandiri dan berperilaku baik mendapatkan apresiasi tertinggi dari Muri.

“Saya merasa penuh syukur tiada berkesudahan karena telah diakui orang yang sangat detail, cermat, dan hati-hati dalam mengamati kiprah serta karya seseorang," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. “Terima kasih kepada semua pihak, termasuk Bapak Jaya Suprana, pendiri Yayasan Muri.”

Dedikasi yang Luar Biasa

Pemberian penghargaan untuk Imaculata Umiyati. (Media Indonesia)

Perlu kamu tahu, Imaculata Umiyati adalah perempuan dengan dedikasi yang luar biasa terhadap perkembangan anak autis di Indonesia. Nggak kurang dari 38 tahun dia telah mengabdikan hidupnya pada pendidikan dan pembinaan anak autis agar bisa hidup dengan lebih mandiri.

Dedikasi puluhan tahun tersebut telah dimulai sejak remaja, tepatnya saat mengajar anak-anak Sekolah Minggu di gereja. Dari situ dia belajar ilmu psikologi, lalu dengan uang tabungannya mengajar di berbagai sekolah, pada 2000 Ima mendirikan Asrama Imaculata di Bekasi.

Dalam sesi wawancara seusai pemberian penghargaan, perempuan berjuluk Bunda Anak Autis Indonesia ini mengaku nggak punya alasan khusus saat kali pertama memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya untuk para anak dengan autisme.

“Kenapa tertarik dengan dunia autisme, saya tidak bisa menjawab. Demi mengejar sesuatu? Enggak! Ini seperti rasa hati yang dilakukan dengan senang. Gembira. Mencintai pekerjaan ini,” tegasnya raut muka berbinar.

Menurutnya, ada begitu banyak misteri yang terjadi pada anak-anak autis. Ada yang nggak bisa menyetop rasa lapar, bersuara binatang, punya kekuatan yang jauh lebih besar dari usianya, nggak mengenal bahaya, nggak tahu rasa takut, dan banyak lagi.

“Mereka seperti gunung es. Ketika anak autis mencapai umur 12-14 tahun, kebanyakan orang tua yang kewalahan akan minta pertolongan rumah sakit jiwa. Inilah yang saya perangi!” kata dia.

Merogoh Jiwa Anak Autis

Menurut Ima, pola asuh yang tepat untuk anak autis sangatlah penting. (Instagram/bundaimaculata)

Ima mengaku memiliki alasan kuat kenapa pada akhirnya memutuskan untuk mendirikan Imaculata Autism Boarding School. Menurutnya, menyekolahkan anak autis adalah upaya untuk “merogoh jiwa” mereka.

“Kita masuk ke dunia mereka, merogoh jiwanya, tapi harus keluar. Jangan malah menikmati!” tegasnya. “Terlalu dimanja, dimaklumi, diistimewakan, segala sesuatunya diiyakan, adalah pola asuh keliru yang justru memperparah keadaan.”

Anak autis, imbuhnya, bisa melakukan kalau diajari karena mereka nggak tahu apa yang harus dilakukan. Karena itulah pola asuh yang tepat menjadi sangat penting. Selain itu, asupan makanan yang tepat juga penting.

“Seorang autis nggak bisa sembuh. Sembuh, dalam tanda kutip, bagi anak autis adalah ketika kelakuan mereka mendekati normal. Mandiri. Saat itulah mereka bisa lulus dari (Sekolah) Imaculata; itu pun harus terus dilatih di rumah, nggak bisa berhenti,” aku Ima.

Menjadikan Anak Autis Mandiri Finansial

Selain mandiri untuk melakukan kebutuhan pribadi, Ima bercita-cita ingin menjadikan para anak autis di tempatnya bisa bekerja agar mandiri secara finansial. Dia bercerita, ada beberapa anak yang terus bersama mereka hingga dewasa. Karena inilah Ima berharap mereka bisa menghidupi diri sendiri.

“Tentu saja (pekerjaan itu) sesuai dengan bidangnya. Misal, saya mau bikin restoran, yang bagian motong-motong sendiri, mencuci sendiri; karena mereka nggak seperti kita yang mengerjakan secara keseluruhan dari memotong (bahan mentah) sampai menghidangkannya ke pelanggan,” jelasnya.

Untuk mengawali rencana yang dia harapkan bakal terwujud dalam waktu dekat itu, saat ini Ima tengah mengajari anak-anak autis di sekolahnya membuat berbagai macam jamu dan minuman herbal dengan bahan-bahan sederhana untuk mereka konsumsi sendiri.

“Apa pun untuk mereka akan saya lakukan, karena saya akan seumur hidup bersama mereka (anak-anak autis). Aku wis (sudah) komitmen, ndak tertarik dengan opsi lain,” tandasnya.

Sungguh cerita yang inspiratif! Sekali lagi, selamat ya, Bunda Ima! Anak-anak autis nggak tahu apa yang harus mereka lakukan, karenanya butuh uluran tangan kita yang acap mendaku diri “normal”! Sepakat? (Frida Aqua Prima/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: