BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 2 Agu 2021 13:36

Keringat, Air Mata, dan Perjuangan yang Mengiringi Greysia/Apriyani Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Greysia Polii/Apriyani rahayu raih emas Olimpiade Tokyo 2020 di ajang bulu tangkis ganda putri. (Twitter.com/Fandom_ID)

Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mengalahkan ganda putri Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifang di babak Final dua set langsung, 21-19, 21-15. Mereka pun berhak mendapatkan emas Olimpiade Tokyo 2020.

Inibaru.id – Pasangan bulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 usai mengakhiri perlawanan ganda putri Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifang di babak Final. Greysia/Apriyani menang dua set langsung, 21-19, 21-15.

Kemenangan ini memastikan sejarah baru dalam keikutsertaan Indonesia di Olimpiade. Untuk kali pertama, pasangan ganda putri menyumbangkan medali emas. Sebelumnya, pasangan ganda-ganda putri Tanah Air paling jauh melaju ke babak perempat final.

Greysia dan Apriyani pun memecahkan rekor demi rekor dalam perjuangan mereka meraih emas ini, dari semifinal pertama, final pertama, dan merampungkannya dengan emas pertama.

Yang lebih mengejutkan, pasangan Greysia/Apriyani sebenarnya adalah unseeded alias nggak favorit untuk meraih medali emas. Bahkan, kebanyakan penggemar bulu tangkis Indonesia lebih menjagokan pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo atau Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan untuk meraih medali. Maklum, sebelum pandemi, kedua pasangan ini sedang on fire dan menguasai berbagai ajang bulu tangkis bergengsi dunia secara bergantian.

Sayangnya, langkah jagoan di ganda putra ini justru terhenti sejak dini. Ditambah dengan tumbangnya perwakilan dari tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran, banyak penggemar bulu tangkis yang bahkan sudah berpikir Indonesia nggak bakal meraih medali emas sebagaimana di Olimpiade London 2012. Namun, Greysia dan Apriyani justru nggak mau ikut-ikutan pesimis.

Mereka mengalahkan pasangan-pasangan ganda putri yang lebih diunggulkan dari mereka. Sebagai contoh, di babak perempat final, pasangan nomor 6 dunia ini mengalahkan ganda putri Tiongkok Due Yue/Li Yi Hui dengan rubber game 21-15, 20-22, dan 21-16. Pada Sabtu (31/7/2021) lalu, mereka mengalahkan Lee So Hee/Shin Seung Chan dari Korea Selatan dengan skor 21-19, 21-17 di babak semifinal.

Greysia dan Apriyani merayakan kemenangan di final bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020. (Twitter.com/alyadayo)

Khusus bagi Greysia Polii, kemenangan ini terasa jauh lebih manis karena pada 9 tahun lalu, tepatnya di Olimpiade London 2012, dia didiskualifikasi karena dianggap nggak bermain sportif bersama dengan dua pasangan Korea Selatan dan satu pasangan Tiongkok. Saat itu adalah titik terendah dalam kariernya.

“Olimpiade London mengajari saya untuk tidak pernah menyerah dengan mimpi,” ucap Greysia dari situs resmi Olimpiade.

Greysia juga sempat berpikir untuk pensiun gara-gara pasangannya sebelumnya, Nitya Maheswari cedera dan harus gantung raket pada 2017. Untungnya, di tahun itu pula, dia bertemu dengan partnernya sekarang Apriyani Rahayu. Nggak disangka, pasangan barunya inilah yang membuatnya berjaya di Olimpiade.

“Saat itu saya merasa; Oh Tuhan, saya harus berlari empat tahun lagi,” ucapnya saat itu.

Ternyata, keputusan untuk nggak pensiun ini berbuah manis. Kini, Greysia bisa berbangga hati menjadi hanya 13 orang Indonesia yang mempersembahkan emas Olimpiade sejauh ini.

Terima kasih atas perjuangan luar biasa meski nggak diunggulkan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Selamat menikmati kemenangan dan medali emasnya. Luar biasa! (Tem, Bol, Cnn/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: