BerandaInspirasi Indonesia
Minggu, 21 Mar 2020 12:17

Ini Perasaan Mereka yang Nggak Bisa Bekerja dari Rumah Meski Corona Masih Ganas

Dessy dan Lydya, bankir yang tetap ngantor. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Nggak semua orang bisa bekerja dari rumah untuk mengurangi dampak corona seperti anjuran pemerintah. Bagi mereka yang mereka yang masih harus bekerja di luar rumah, ini yang mereka rasakan!

Inibaru.id - Dalam situasi penyebaran virus coronya yang semakin luas, pemerintah menganjurkan agar masyarakat bekerja dari rumah (work from home). Hal ini mulai diterapkan oleh beberapa instansi seperti sekolah hingga perkantoran. Namun nggak semua orang bisa menerapkan anjuran pemerintah ini, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor informal.

Jumat (20/3) siang, dalam acara pembagian hand sanitizer gratis yang dilakukan oleh pengurus Rasa Dharma, masyarakat dari berbagai profesi ikut antre. Mereka adalah para pekerja yang masih makaryo seperti biasa.

Salah satunya adalah Wati, seorang pengendara ojek daring yang kala itu melintas di sekitar Pecinan Semarang usai mengantarkan pesanan. Menurutnya, situasi seperti ini memaksanya tetap turun ke jalan untuk narik.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Dessy dan Lidya, dua bankir Mayapada yang harus tetap ke kantor meski di tengah wabah.

Order Menurun

Pengendara ojek daring mengaku jumlah pelanggannya menurun. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Dalam situasi darurat corona seperti ini, ketiganya nggak bisa serta merta bisa bekerja dari rumah. Terutama bagi Wati yang menggantungkan hidupnya dari pendapatannya turun ke jalan setiap hari. Invasi corona yang menyebabkan imbauan WFH dianggapnya turut mempengaruhi pendapatannya.

“Ngefek sekali, karena pada di rumah. Jadi nggak ada orderan,” tutur perempuan 46 tahun ini.

Selain itu, dia juga mengaku layanan mengantarkan makanan juga turut menurun dikarenakan pelanggan kini lebih banyak memasak di rumah.

Situasi ini juga bikin Dessy dan Lidya terbatas dalam melakukan aktivitas.

“Cukup merugikan buat aku. Semua tutup dan kita nggak bisa apa-apa,” tutur Lidya.

Meningkatkan Kebersihan

Tetap jaga kebersihan saat ngantor. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Meski demikian, Dessy dan Lidya merasa beruntung karena mereka bukan standby di meja frontliner. Managemen kantor juga menyediakan hand sanitizer di berbagai titik.

“Kalau kami nggak masalah, kami nggak berhubungan langsung dengan banyak orang,” terang Dessy.

Namun tetap saja, Lidya dan Dessy selalu mencuci tangan setiap ada kesempatan dan menghindari menyentuh wajah.

“Kami cuci tangan pakai sabun tiap ada kesempatan, kalau nggak sempat ya pakai hand sanitizer, dan nggak pegang wajah,” tutur Lidya.

Sementara Widya yang setiap hari harus bertemu banyak pelanggan ternyata telah menerapkan pola hidup sehat sebelum virus corona mengamuk. Dia mengaku telah membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum narik.

“Bukan karena corona, dari dulu cuci tangan sudah jadi kebiasaan sekaligus membiasakan hal ini ke anak saya,” pungkasnya.

Dari kejadian ini, mereka bertiga kompak berharap agar masyarakat turut menjaga kebersihan agar wabah ini bisa diminimalisasi dan segera berakhir.

Salut banget yang tetap bekerja dari luar rumah ya, Millens! Buatmu yang bekerja dari rumah, yuk bantu mereka dengan menerapkan social distancing dengan benar! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024