BerandaInspirasi Indonesia
Selasa, 13 Jan 2020 12:08

Ershad, Sosok di Balik Popularitas Mijen Sebagai Sentra Logam

Ershad, memberdayakan masyarakat Desa Mijen dengan pengolahan logam bekas sejak 2016. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sebelum berkutat dengan logam bekas, Ershad adalah seorang pilot. Namun semenjak menikah dengan Citra Prabastari, perempuan dari Desa Mijen, dia banting stir menjadi pengusaha di desa istrinya tersebut. Yang bikin salut, dia juga memberdayakan masyarakat desa. Berkat dia, Desa Mijen dikenal sebagai Sentra Logam.<br>

Inibaru.id - Meski darahnya nggak tumpah di tanah Mijen ketika dilahirkan, nggak lantas membuat Ershad abai pada desa ini.

Berawal dari menikahi seorang gadis yang berasal dari Desa Mijen Barat, Kebonagung, Kabupaten Demak, yaitu Citra Prabastari, dia memberdayakan warga kampung tempat tinggal istrinya tersebut. Dengan merangkul masyarakat setempat, Ershad membuat pengolahan industri rumahan yang berbahan baku logam.

“Awalnya saya cukup prihatin dengan keadaan ekonomi masyarakat desa tersebut. Kalau saya kasih uang mungkin bisa saja, tapi kan nggak lama mungkin akan habis. Tapi kalau saya kasih skill, itu bisa digunakan sampai kapan saja,” ujar Ershad saat datang ke kantor Inibaru.id pada Jumat (10/1) sore.

Desa Mijen, Kebon Agung, Kabupaten Demak, yang sudah menjadi sentra logam. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Logam tersebut rata-rata dia dapatkan dari barang-barang bekas. Saya nggak menyangka kalau tembaga lilitan kabel dan lempengan logam bekas papan banner bisa dimanfaatkan menjadi perhiasan cantik dan tampak mewah. O ya, jangan dikira Ershad punya skill pengrajin. Dalam mengajari masyarakat Desa Mijen, Ershad membawa pengrajin logam dari Yogyakarta dan Bali.

“Mereka saya ajak ke rumah saya. Saya bawakan pengrajin aslinya untuk melakukan pelatihan. Seiring berjalannya waktu saya belikan alat-alatnya, mereka bisa melakukannya sendiri . Setelah itu mereka secara mandiri membuat pembuatan logam sendiri di rumah masing-masing. Tidak cuma perhiasan saja tapi peralatan logam yang lain seperti peralatan rumah tangga,” tambahnya.

Mungkin kamu akan mengira Ershad memiliki latar dunia bisnis, namun itu salah. Sebelum menggerakkan roda ekonomi masyarakat Desa Mijen, Ershad merupakan seorang pilot salah satu maskapai penerbangan swasta. Wah, keren juga ya peralihan hidupnya!

Nur Yahya, salah seorang pengrajin logam Zem Silver. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Eits, keputusannya untuk mengolah logam sudah melalui riset ya. Jadi bukan asal. Menurutnya, industri logam memiliki potensi yang cukup besar. Sayangnya, sumber daya manusianya masih minim.

“Saya lihat batik sudah banyak yang buat. Meubel pun demikian. Akhirnya saya melihat logam ini peluangnya sungguh besar,” ungkapnya. Akhirnya dia mantap memilih mengolah logam dan menamainya dengan “Zem Silver”.

Triyanto, pengrajin disabilitas yang pernah mengikuti pelatihan mengolah logam yang diinisiasi Ershad menunjukkan peralatan dapur yang dibuatnya dari logam. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Ershad juga bercerita kepada saya bahwa kawasan Mijen dulunya merupakan tempat untuk menempa logam. Hal itu terbukti dari adanya Api Abadi Mrapen.

“Kalau merujuk pada catatan sejarah, kawasan Mijen itu dulunya tempat menempa logam dan keris. Makanya ada Api Abadi Mrapen itu kan juga karena digunakan untuk menempa logam dan keris,” katanya.

Dalam merintis usaha ini dia mengaku nggak gampang. Namun dengan upaya keras, cita-citanya pun terwujud. Mijen kini dikenal sebagai Sentra Logam. Sejumlah tokoh seperti bupati, menteri, hingga Ibu Negara Indonesia Iriana Joko Widodo pernah memakai perhiasan ini. Nggak cuma terkenal di dalam negeri, produk Zem Silver juga telah melanglang buana hingga Eropa.

Wah, inspiratif ya, Millens! (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: