BerandaIndo Hayati
Minggu, 9 Des 2017 06:13

Takokak: Kecil dan Pahit, Tapi…

Buah takokak (khasiat.co.id)

Sudah kecil-mungil, agak pahit pula. Itulah takokak. Tapi jangan tanya manfaat dan khasiatnya.

Inibaru.id - Buahnya mungil berwarna hijau. Orang Sunda yang doyan lalapan sering memanfaatkan buah ini di antara sayur lalapan lain. Bentuknya mirip terong dalam ukuran sangat mungil. Itu sebabnya sering disebut terong pipit atau dalam istilah Latin Solanum torvum Sw.

Ya, tanaman dari buah yang disebut dengan beberapa nama seperti takokak, tekokak, atau rimbang ini memang termasuk suku terong-terongan (Solanaceae) yang bijinya dimanfaatkan sebagai sayuran atau bumbu. Penyuka gulai dan sambal lado kerap pula memanfaatkan takokak.

Selain nama-nama di atas, takokak disebut juga terong teter, terong belut, cokowana, ribbang (Batak Toba), cepokak atau pokak (Jawa).

Perlu kamu tahu, meskipun nggak baku dalam perdagangan internasional, buah itu memiliki sebutan turkey berry ("buni turki") atau mini-eggplant ("terong mini").

Takokak adalah sejenis tanaman semak kecil yang tingginya bisa sampai lima meter, meskipun kebanyakan kurang dari dua meter. Semua bagian dari tanaman takokak berduri, kecuali buahnya saja yang berbulu. Bentuk daunnya bulat telur dengan pangkal mirip jantung pisang dan ada juga yang berujung bulat (tumpul). Panjang daunnya 7-20 cm dengan lebar antara 4-18 cm.

Baca juga:
Macan Akar a.k.a Kucing Hutan kok Dipiara
Dari India, Mangga Mendunia

Bunga takokak memiliki jumlah yang banyak dengan bentuk seperti bintang berwarna putih dan sedikit kuning di bagian tengahnya. Ukuran buah kecil dan jumlahnya banyak (bergerombol).

Spesies tanaman ini tersebar di wilayah Antilla. Tahu di mana Antilla itu? Antilla (disebut juga Antillen dan Antilles) adalah sebuah kepulauan yang berbatasan dengan Laut Karibia di bagian selatan dan barat, Teluk Meksiko di bagian barat laut, dan Samudra Atlantik di bagian utara dan timur.

Selanjutnya takokak tersebar luas di wilayah tropis. Di Indonesia, tanaman itu tumbuh liar di hutan-hutan semak dan hutan-hutan terbuka.

Takokak ini memang bisa tumbuh liar di hutan, dataran rendah, sampai dengan dataran tinggi dengan ketinggian 1600 meter di atas permukaan air laut.

Bagi yang belum pernah makan takokak, perlu ditegaskan dulu bahwa buahnya cukup pahit. Itu sebabnya untuk memakannya, ada yang dicampur di dalam sup atau tauco. Hanya saja, khasiat yang terkandung di dalam takokak akan berkurang jika dicampur dalam masakan ketimbang dilalap mentah-mentah.

Adapun bagi orang Tapanuli, takokak bermanfaat untuk tambahan sayur pucuk ubi tumbuk. Dalam masakan Sunda, buah ini sering diperlakukan atau disamakan dengan leunca, dijadikan lalap atau sayuran. Buah takokak memang memiliki bentuk bulat kecil layaknya leunca. Tetapi keduanya tetap berbeda, terutama pada bulu-bulu takokak yang tidak terdapat di buah leunca.

Baca juga:
Mangga Avocado: Hasil Persilangan Tiga Induk
Kesemek: Substropis Oke, Tropis pun Oke

Oya Sobat Millens, berdasarkan informasi dari Wikipedia, ada penelitian bahwa takokak dapat dijadikan bahan alami untuk menahan kesuburan pria (inaktif-sperma) secara temporer alias sementara selama kurang lebih 40 hari apabila dimakan. Apabila konsumsinya dihentikan akan kesuburan itu kembali normal. Jadinya sangat layak sebagai kontrasepsi alamiah.

Hmm, kecil-kecil tapi nggak bisa disepelekan. Betul? (EBC/SA)

 

Klasifikasi Takokak

Kerajaan:  Plantae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Jenis : Solanum torvum swartz.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024