BerandaIndo Hayati
Kamis, 31 Jan 2018 06:20

Parijoto, Populer karena Mitos Bayi Cantik dan Ganteng

Parijoto, Populer karena Mitos Bayi Cantik dan Ganteng

Tumbuhan parijoto. (travelklik.com)

Parijoto adalah tanaman buah yang istimewa dalam khazanah kebudayaan Jawa. Mitos tentang bayi cantik dan ganteng ikut memopulerkan tanaman yang buahnya kecil keungu-unguan.

Inibaru.id – Kalau kamu pernah atau bahkan suka menonton atau mendengar pergelaran wayang kulit, mungkin banget kamu mendengar dalang menyebut “parijoto kencana”. Apa itu? Tanaman itu dalam versi pewayangan dijadikan simbol untuk sesuatu yang istimewa. Dan memang, dalam khazanah kebudayaan Jawa, parijoto (ditulis dalam bahasa Jawa “parijotho”) memang istimewa. Selain menjadi bagian janturan (tuturan dalang), ia juga dijadikan nama tembang dan gending. Contohnya, Sinom Parijotho.

Baiklah, Millens, sebenarnya tanaman apa parijoto itu sehingga begitu diistimewakan?

Di dalam KBBI, parijoto (istilah botani) disebut sebagai “perdu tegak tinggi mencapai 1-2 meter, tumbuh di lereng gunungatau hutan, berdaun lonjong, buah berwarna ungu jika masak, berkhasiat bagi ibu hamil.”

Ya, dari khasiatnya itu maka muncul mitos bahwa bayi yang dikandung perempuan hamil yang makan parijoto bakal cantik atau ganteng. Tapi di luar mitos, memang parijoto menambah nutrisi perempuan hamil karena kaya akan kardenolin, saponin, flavonid, dan tanin.

Parijoto adalah tumbuhan dari famili Melastomataceae dengan nama ilmiah Medinilla speciosa, meskipun oleh The Plant List, nama ilmiah tersebut dilabeli sebagai “unresolved name“. Adapun dalam bahasa Inggris disebut Showy Asian Grapes.

Baca juga:
Purwaceng: Populasi Rendah, Permintaan Tinggi
Buah Gowok, Si Kecil Hitam yang Semakin Langka

Dikutip dari laman alamendah.org, parijoto merupakan tanaman semak epifit dengan ketinggian 0,45 – 1,2 meter. Ia adalah tumbuhan semak evergreen (selalu hijau) dengan batang dan cabang berkayu berwarna hijau. Daunnya berwarna hijau berbentuk lonjong dengan ujung lancip dan bertulang daun melengkung.

Buahnya tersusun dalam malai yang besar dengan masing-masing buah berbentuk bulat kecil. Saat masih muda, buah berwarna pink muda namun semakin memerah keunguan setelah masak.

Pohon parijoto tumbuh tersebar di Pulau Jawa dan Kalimantan (Indonesia), Sabah (Malaysia) dan Filipina. Habitatnya berada di hutan hujan tropis pegunungan dengan ketinggian 500 – 1.000 meter dpl. Di Pulau Jawa, tumbuhan itu dijumpai di Gunung Muria (Kudus, Jawa Tengah), Gunung Andong (Magelang, Jawa Tengah), dan beberapa gunung lainnya.

Meski habitat di ketinggian seperti itu, kamu bisa kok membudidayakannya. Kamu bisa menanamnya di pekarangan, pot, atau bahkan jadi tanaman hias di ruangan.

Di dalam ruangan? Ya, bahkan di beberapa negara parijoto jadi tanaman hias yang mahal harganya. Tapi yang pasti, khasiat parijoto yang utama adalah tanaman obat dengan banyak khasiat yang salah satunya sudah disebutkan: penambah nutrisi perempuan hamil.

Dari Kisah Sunan Muria

Nah, Millens, kamu penasaran mengapa ada mitos bayi cantik atau ganteng berkaitan dengan buah parijoto?

Mitos itu berawal dari kisah Sunan Muria, salah seorang Walisongo.  Konon itu semua berawal ketika istri Sunan Muria hamil, dia makan buah parijoto yang berasal dari hutan. Ketika si jabang bayi lahir, kulitnya sehat dan bersih.

Baca juga:
Cendana, Si Wangi yang Hampir Punah
Parijoto Memang Bermanfaat Banget

Dan saat dilahirkan ternyata Sang Bayi sehat dan berkulit bersih. Sejak itu berkembanglah mitos bahwa parijoto jika dikonsumsi oleh perempuan yang sedang hamil maka anak yang dilahirkannya akan menjadi tampan atau cantik, terlahir sehat, dan berkulit bersih. Banyak yang memercayai mitos itu. Mau bukti? Buah parijoto hampir selalu dicari orang,yang sebagian besar memercayai mitos itu.

Okelah, siapa pun boleh percaya atau nggak terhadap mitos itu. Tapi memang buah kecil keungu-unguan itu memang banyak disukai. (EBC/SA)

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Plantae

Filum: Tracheophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Myrtales

Famili: Melastomataceae

Genus: Medinilla

Spesies : Medinilla speciosa

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025