BerandaIndie Mania
Selasa, 6 Mei 2019 11:17

Pementasan <em>Kreteg Mberok</em> Gambarkan Wisata Lendir di Semarang dengan Jenaka

Adegan ketika salah seorang laki-laki menawar harga jasa seorang wanita malam dalam pementasan teater dengan lakon Kreteg Mberok. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Dalam pementasan <i>Kreteg Mberok</i> yang ditampilkan dalam pembukaan Tengok Bustaman ke-IV ini menyajikan gambaran jembatan Mberok yang berada di kawasan Kota Lama ini pada masa kini.

Inibaru.id - Cerita  tentang jembatan mberok yang sudah dikenal banyak orang ini diangkat dalam pementasan teater yang ditampilkan dalam pembukaan Tengok Bustaman ke-IV yang diselenggarakan pada Sabtu malam (20/4). Dengan lakon “Kreteg Mberok”, pentas dibawakan dengan apik oleh teater Lingkar Semarang.

Penampilan tari turut dibawakan di tengah-tengah pementasan teater. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Pementasan dimulai dengan masuknya beberapa pemain yang membawakan lagu kenangan dan juga diselingi dengan lagu nasional. Nggak ayal, penonton ikut hanyut dan turut menyanyikan lagu bersama-sama.

Setelah penonton dibuat hanyut, masuklah pada inti cerita. Dikisahkan seorang PSK yang sedang duduk di bangku taman tiba-tiba dihampiri oleh seorang calon pelanggan. Dia akrab dipanggil Mawar. Nggak hanya satu pelanggan yang ingin memakai jasanya, ternyata  yang satu ini memiliki beberapa pelanggan setia.

Di tengah cerita, Mawar nggak lagi mendapat pelanggan seramai biasanya. Akhirnya sang Mami memutuskan untuk membawanya ke seorang dukun. Setelah ritual selesai, Mawar kembali menjadi rebutan antarpelangggannya. Di akhir cerita datanglah seorang kyai yang mencoba menyadarkan Mawar agar kembali ke jalan yang benar. Dengan dagelan khas yang selalu berhasil membuat penonton tertawa, pentas teater ini mampu membius penontonnya untuk menyimak jalan cerita hingga akhir.

Adegan penutup teater yaitu datangnya seorang kyai yang membujuk si wanita malam untuk kembali ke jalan yang benar. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Cerita yang dibawakan dalam pementasan teater kali ini memang nggak terlalu rumit. Namun dengan cerita yang digambarkan persis dengan kehidupan sehari-hari membuat penonton betah. Apalagi tingkah pemain yang mampu mengocok perut penonton membuat ogah beranjak dari tempat pementasan.

Pementasan teater semacam ini menjadi agenda rutin dalam acara Tengok Bustaman yang digelar setiap dua tahun di Kampung Bustaman. Eits, Millens sudah pernah ke Kampung Bustaman belum? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Cuaca Ekstrem Sepekan Terakhir, Banjir di Demak Meluas hingga Tiga Kecamatan

8 Feb 2025

Mi Ayam Pak Teguh; Kuliner Legendaris di Semarang yang Hanya Buka Tiga Hari Sepekan

8 Feb 2025

Tiada Lagi Hallyu Wave di Penghargan Grammy, BTS Belum Terganti?

8 Feb 2025

Tiga Bulan Terendam Banjir, Warga Sayung Mulai Harapkan Bantuan

8 Feb 2025

Jeda Empat Tahun, Komik 'Yotsuba' Seri ke-16 akan Dirilis pada 26 Februari 2025

8 Feb 2025

Berkat Gas Rawa, Warga Grobogan Tetap Tenang saat Elpiji Langka

8 Feb 2025