BerandaIndie Mania
Rabu, 26 Nov 2019 16:33

Merasakan Pengalaman Mendatangi Pertunjukan Musik Cadas untuk Kali Pertama

Acara musik cadas bertajuk "Gemuruh". (Inibaru.id/ Audrian F)

Menghadiri pertunjukan musik cadas bakal memberimu pengalaman baru. Eits, jangan berpikir yang jelek-jelek dulu sebelum kamu datang dan merasakannya. Yuk, simak pengalaman saya berikut ini.

Inibaru.id - Saya ingat obrolan teman-teman beberapa tahun yang lalu mengenai pertunjukan musik cadas yang berada di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Semarang. Sayangnya, sekarang agenda itu sudah nggak ada lagi. Duh, padahal saya penasaran banget seperti apa konser musik yang katanya "keras" itu. Hingga beberapa waktu lalu ada konser musik bertajuk "Gemuruh" di Gousty Longe, Superindo di Jalan Sriwijaya.

Jelas saja saya nggak akan melewatkan kesempatan ini. Langsung saya tancap gas menuju ke sana. Tadinya saya kira acara itu bakal digelar secara outdoor. Namun sebaliknya, musik yang identik dengan ideologi masyarakat kelas bawah ini berlangsung di dalam ruangan ber-ac.

Cuma, bayangan saya mengenai volume musik terbukti adanya. Baru sampai pintu masuk saja suara dentuman musik sudah menggelegar. Begitu masuk, terbayang kan sekeras apa? O ya, saya ditagih Rp 20 ribu untuk nonton.

Penampilan Total Jerks. Salah satu band pengisi acaraGemuruh. (Inibaru.id/ Audrian F)

Penonton yang hadir memang nggak cukup banyak. Sebagian besar orang yang hadir mengenakan pakaian serba hitam. Setiap satu band tampil, beberapa kelompok orang mendekat ke panggung untuk bernyanyi dan menari-nari. Atau yang biasa disebut oleh teman saya tadi sebagai “moshing”.

Hari itu ada 5 band yang tampil. Saya nggak tahu sama sekali lagu-lagu mereka. Bahkan liriknya pun saya sedikit susah mencerna karena antara artikulasi dan teriakan bercampur menjadi satu. Namun, bukan sia-sia juga saya datang ke situ. Gebugan drum dan irama musiknya cukup membuat saya terhibur.

Satu hal lagi yang menarik perhatian. Yakni penonton yang nggak henti melakukan moshing atau saling menabrakan diri satu sama lain. Penonton yang diangkat di atas kepala orang-orang pun nggak cuma sekali terlihat. Sebagai anak bawang, saya tentu nggak sampai nekat untuk ikutan moshing. Ngeri juga kalau orang-orang nggak kuat mengangkat saya dan jatuh. Hi

Penonton melakukan moshing. (Inibaru.id/ Audrian F)

Jujur, awalnya saya kira masuk ke acara seperti ini menyeramkan. Tapi saya salah. Nyatanya para penonton yang kebanyakan anak muda sangat ramah. Beberapa orang bahkan dengan santun mencoba berinteraksi dengan saya. Mereka mengajak saya mendekat ke panggung. Biar lebih seru mungkin.

Saya bahkan menyadari mereka menikmati musik dan melakukan moshing dalam keadaan sadar. Jauh dari alkohol seperti yang sempat saya prasangkakan.

Kalau menurut saya, datang ke pertunjukan musik cadas seperti ini sebetulnya nggak cuma pantas dinikmati kalangan tertentu. Tentu semua orang bisa datang. Dari pengalaman saya, suara dentuman musik yang keras dan (kalau mau) melakukan moshing bisa untuk melepas penat setelah seharian disibukkan oleh pekerjaan.

Kamu tertarik datang ke pertunjukan musik cadas seperti ini nggak, Millens? (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: