BerandaIndie Mania
Minggu, 7 Sep 2019 13:59

Menonton <em>Twivortiare</em> Rasa <em>Critical Eleven</em>, Hambar?

Beno dan Alex dalam film Twivortiare. (Instagram/twivortiarefilm)

Reza Rahardian kembali didapuk memerankan tokoh dari novel Ika Natassa yang diangkat ke layar lebar. Kesamaan karakter membuat Reza terlihat dengan mudah memerankan sosok ini. Tapi buat saya yang menyaksikan kedua film itu, saya merasa nggak ada yang <i>fresh</i>.

Inibaru.id - Terus terang, saya cukup penasaran mengapa sutradara Twivortiare, Benni Setiawan menjatuhkan pilihan pada Reza Rahadian. Itulah yang saya pikirkan saat menonton Twivortiare di bioskop baru-baru ini. Masalahnya, menonton film ini mengingatkan kembali pada film Critical Eleven yang tayang dua tahun lalu. Karakter tokoh utamannya itu lo sama banget.

Di Twivortiare Reza Rahadian berperan sebagai Beno suami Alexandra (Raihaanun) dan di Critical Eleven dia berperan menjadi Ale yang memiliki istri bernama Anya (Adinia Wirasti). Apa salahnya jika dia memerankan tokoh seorang suami untuk kesekian kalinya? Nggak salah kok. Hanya saja, sifat Reza di kedua film ini nyaris sama. Dia menokohkan seorang suami yang egois dan overprotective. 

Buat saya peran ini terasa hambar meski Reza memerankannya dengan totalitas. Meskipun juga sudah dua tahun lalu dia memerankan karakter serupa. Tapi buat saya masih terlalu rapat. Saya belum bisa move on. Belum lagi jalan cerita yang masih satu tema, prahara dalam rumah tangga kelas atas. Etapi, bisa jadi karakter Reza di kedua film ini merupakan sosok suami idaman setiap wanita (pada awalnya). Wajah oke, uang berlebih, dan memiliki pekerjaan mapan. Saya yakin kedua film ini bakal membuat penonton terutama perempuan baper.

Tokoh utama film Critical Eleven. (Hipwee.com)

Istri mana sih yang nggak bahagia ketika diajak tinggal di kawasan mewah dan nggak perlu berkutat beberes rumah karena mampu mempekerjakan ART? Ya, kehidupan di film ini bertabur kemewahan. Para perempuan dibuat berandai-andai menjadi istri Ale atau Beno. Masalah utama di film juga bukan masalah uang tapi psikologis. Pun semua pertengkaran juga nggak ada yang menyinggung uang.

Sebagai orang yang belum menikah, saya mengakui perdebatan para tokoh utama di film-film ini cukup asyik diikuti. Pasangan-pasangan kelas atas ini selalu memiliki jawaban-jawaban klise. Tapi itulah yang membuat pertengkaran ini so true. Sayangnya nggak ada konflik puncak pada film ini sehingga emosi penonton cenderung sama dari awal hingga akhir film.

Ada hal yang menarik perhatian saya setelah menyaksikan kedua film ini. "Kemudahan" mereka dalam merajut rumah tangga kembali dikarenakan kemapanan ekonomi. Coba deh kamu bayangkan bagaimana jadinya dua orang dari keluarga ekonomi lemah memiliki konflik dan akhirnya bercerai. Yakin mereka bakal rujuk tanpa halangan berarti? Saya yakin nggak!

Meski selama nonton Twivortiare saya selalu terbayang film Critical Eleven karena kesamaan tokoh dan watak, bukan berarti film ini nggak layak tonton, lo. Banyak penonton yang mengatakan kalau Twivortiare merupakan film terbaik di antara film-film lain yang diangkat dari novel Ika Natassa. Chemistry antara Reza dan Raihaanun pun dirasa sangat kuat.

Kamu setuju nggak, Millens? (Inadha Rahma Nidya/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: