BerandaIndie Mania
Kamis, 7 Agu 2019 10:00

Mendengar Redup-Nyaring Dinamika Musikus Kota Semarang

Aksi Angker's Hero, salah satu musikus Kota Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)

Kota Semarang pernah menghasilkan musikus tersohor di Indonesia. Namun semakin ke sini, suaranya nggak senyaring dulu. Bagaimana kondisi sebenarnya?

Inibaru.id- Kota Semarang pernah menelurkan musikus top pada zamannya. Nama-nama tenar tercatat sempat mucul pada medio 1990 hingga 2000-an. Musikus tersebut antara lain seperti Power Slaves dan Blue Savana. Lalu bagaimana dinamikanya pada saat ini?

Hari Djoko Santoso selaku komite musik dari Dewan Kesenian Kota Semarang (Dekase) menuturkan keluhannya terhadap prasarana atau panggung untuk musikus Kota Semarang tampil.

“Dulu waktu generasi saya muda masih ada Gor Simpang Lima sebagai tempat sentral dalam bermusik. Namun semenjak dibongkar, sampai sekarang pun masih bingung kalau mencari tempat,” ucap Djoko saat ditemui Inibaru.id pada acara “Rock Pitoelasan” yang dilaksanakan di Rumah Dinas Wali Kota pada Jumat (2/7) malam.

Meskipun begitu, upaya Hari Djoko nggak padam. Bersama rekan-rekannya dia membuat sebuah pagelaran musik bertajuk “Kucingan Musik Malam Purnama”. Dia menilai wadah tersebut berfungsi untuk menyediakan panggung bagi musikus lokal Semarang.

Sejumlah musisi Kota Semarang dalam acara Rock Pitoelasan. (Inibaru.id/ Audrian F)

Sementara pernyataan lain, datang dari Wawan. Dia adalah pembina dari komunitas Semarang Community of Rock (SCOR) setelah sebelumnya menjabat sebagai ketua. Dia menyampaikan pengalamannya selama menggiatkan musik di Kota Semarang.

“Di Semarang ini kelompok-kelompok musiknya saling berkoloni. Dalam membina SCOR, saya mendapati banyak anak muda potensial dalam bermain musik. Nggak cuma rock saja. Dari berbagai genre juga ada,” kata Wawan saat ditemui di acara “Rock Pitoelasan” juga.

Namun yang masih menjadi permasalahan adalah ke mana menyalurkan semua potensi tersebut. Media yang semakin masif bisa jadi bumerang untuk musikus tersendiri. Pasalnya, semakin mudah media maka semakin banyak pesaingnya juga. Di samping itu, jika nggak konsisten sedikit akan rentan sekali tenggelam.

“Radio sekarang juga nggak kayak dulu. Pendengarnya juga nggak kayak dulu. Mungkin ya lewat media Youtube dan sosial media, tapi itu juga nggak gampang,” ujarnya.

“Semarang itu sebetulnya punya band-band ternama seperti Good Morning Everyone (GME) dan Serempet Gudal, misalnya. Tapi gaung mereka masih tanggung, belum benar-benar melejit,” tambah Wawan.

Namun di sisi lain, Wawan mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang yang dalam beberapa waktu terakhir memberikan support yang berarti bagi musikus Semarang.

“Sejak dipimpin Pak Hendy (Hendrar Prihadi Wali Kota Semarang), kami cukup terkoordinir. Soalnya kami difasilitasi untuk tampil, salah satunya di Tinjomoyo seperti itu misalnya,” tutup Wawan.

Meskipun pergerakannya sedang pasang-surut namun dengan adanya sejumlah solusi dan dukungan dari Pemerintah Kota Semarang, mudah-mudahan bisa berdampak baik bagi musikus Kota Semarang ya, Millens. (Audrian F/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: