BerandaIndie Mania
Sabtu, 8 Mei 2020 09:57

Bagaimana Peran Seni di Tengah Wabah Covid-19?

Salah satu karya fotografi performans di pameran "Domestik Formation". (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Wabah Covid-19 ini membuat banyak aktivitas berubah, termasuk dalam berkesenian. Di tengah kondisi seperti ini, bagaimana peran seni?

Inibaru.id – Kondisi wabah seperti sekarang ini adalah cobaan besar bagi semua orang termasuk para penikmat dan penggiat seni. Betapa nggak, pameran seni rupa, pagelaran teater, konser musik, dan nonton film di bioskop atau di-screening mandiri menjadi mangkrak. Hal ini membuat para penggiat dan penikmat seni menjadi defisit kegiatan.

Dalam kondisi seperti ini, saya jadi bertanya, lalu apa peran seni di tengah kondisi wabah seperti sekarang ini?

Hafiz Rancajale, seniman dan pendiri kolektif Forum Lenteng, menyatakan bahwa pada kondisi seperti ini sebenarnaya seni dapat memberikan kontribusi. Memang manfaatnya nggak bisa dirasakan langsung seperti menggalang dana, membagikan masker gratis, atau mendirikan dapur umum. Masyarakat, menurut Hafiz, juga membutuhkan imajinasi estetik. Imajinasi estetik tersebut dibutuhkan untuk tetap menjaga kewarasan di tengah kondisi wabah seperti ini.

“Jadi, tidak perlu pesimis melihat seniman ataupun kurator. Mereka tetap bekerja dan peduli kepada persoalan Covid-19 ini dengan cara mereka,” tulisnya dalam surat elektronik, Jumat (24/4).

Seni bagi para penggiat 69 Performance Club berguna untuk merefleksikan kehidupan lewat karya-karya seni performans. (Inibaru.id/ Gregorius Manurung)

Hafiz bersama beberapa rekan senimannya dalam kolektif 69 Performance Club menginisiasi pameran seni fotografi performans bertajuk “Domestic Formation”. Pameran ini berisikan karya fotografi performans dengan tema utama tubuh dan ruang domestik. Dalam press release-nya, pameran ini mencoba melihat kembali peristiwa-peristiwa sosial yang terjadi sekarang ini di tengah wabah Covid-19.

Dari pameran ini, penikmat bisa merenungkan kembali soal tubuh dan ruang domestik, tempat yang paling sering menjadi "lokasi" beraktivitas.

Salah seorang partisipan pameran Domestic Formation asal Palu, Taufiqqurahman alias Kifu, menyatakan hal yang kurang lebih sama. Baginya, seni memang sering kali nggak memberikan manfaat langsung. Namun, bukan serta merta seni nggak berguna.

Seni, menurut Kifu, adalah salah satu cara untuk membicarakan sesuatu. Dari sana, seni bisa menjadi medium untuk lebih merefleksikan sesuatu.

Instagram dapat menjadi wadah pameran fotografi. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

“Seni justru membuat saya lebih banyak mempertanyakan dan berefleksi,” tulis Kifu dalam surat elektronik, Jumat (24/4).

Setelah mendengar penjelasan kedua seniman ini, saya berpikir bahwa seni memang nggak mak bedunduk memberikan manfaat atau perubahan saat itu juga. Nggak mungkin juga kan permasalahan wabah Covid-19 akan selesai hanya dengan melukis atau bermain gitar?

Namun, seni mengambil porsi lain, yaitu mencoba kembali merenungkan dan merefleksikan kehidupan manusia selama ini. Seni mengingatkan pada apa yang selama ini luput. Sebagai medium komunikasi, seni juga bisa menjadi pemantik hal-hal baru atau yang sering kali dianggap remeh, tetapi sebenarnya memiliki makna yang dalam.

Kalau menurutmu peran seni terkait pandemi bagaimana, Millens? (Gregorius Manurung/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024