BerandaIndie Mania
Senin, 26 Nov 2017 21:27

ADA Band yang Selalu Mampu Bertahan

Para penggawa ADA Band formasi sebelum Donnie hengkang. (Wikipedia)

Kehilangan Donnie tak ubahnya seperti saat ADA Band ditinggalkan Iso, E’el, Baim, Rama, dan Krishna. Mereka akan bertahan.

Inibaru.id – Kabar mengejutkan datang dari vokalis ADA Band, Donnie Sibarani. Terhitung mulai November 2017, lelaki 37 tahun tersebut memutuskan hengkang dari band yang membesarkan namanya sejak bergabung pada 2003 silam.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (24/11/2017), Donnie mengatakan, kontraknya sebagai vokalis ADA Band berakhir pada September 2017. Terhitung sejak November, dia sudah tidak lagi bersama band dan memilih bersolo karier.

Keputusan yang diambil Donnie ini terdengar familiar. Vokalis sebelumnya, Ibrahim Imran atau yang akrab disapa Baim, juga memutuskan hengkang dari ADA Band pada 2001. Kebersamaan mereka yang terjalin sejak band itu mulai terbentuk pada 1996 pun berakhir sudah.

Namun, ADA Band adalah salah satu band yang dikenal cukup tangguh di belantika musik Tanah Air. Kendati terhitung cukup sering bergonta-ganti personel dan diterpa gosip bubar, band yang terkenal dengan tembang “Manusia Bodoh” ini tetap eksis hingga sekarang, setelah 20 tahun berdiri.

ADA Band didirikan pada 1996 dengan Baim (gitar dan vokal), Iso Eddy Himawarso (kibor), Krishna Balagita (kibor dan piano), Suriandika “Dika” Satjadibrata (bas), dan Muhammad “E'el” Abdu Elif Ritonga (drum). Setahun berselang, mereka merilis album perdana bertajuk Seharusnya di bawah label Bulletin Musik.

Setelah itu ADA Band vakum dan baru menelurkan album kedua mereka pada Juli 1999 dengan judul PerADAban 2000. Lagu “Ough” sukses di pasaran dan albumnya terjual lebih dari 200 ribu kopi. Namun, kesuksesan itu meminta tumbal: Iso dan E’el hengkang.

Baca juga:
Endank Soekamti Tetap di Jalurnya
Legenda Jazz Patti Austin Siap Beraksi di Jogja

Rama Yaya Moektio bergabung menggantikan posisi E’el sebagai penggebuk drum. Pada Maret 2001 mereka merilis album ketiganya, Tiara, dengan lagu andalan “Tiara” dan “1000 Bayang”. Mereka juga melakukan tur ke daerah.

Nahas, pada pengujung tahun, Baim memutuskan keluar. ADA Band bahkan diisukan pecah, juga bubar. Namun, mereka menjawab keraguan para fan dengan merilis album Metamorphosis pada awal 2003. Mereka memiliki gitaris baru, Marshal Surya Rachman, dan vokalis baru, Donnie Sibarani.

“Masih (Sahabatku Kekasihku)” dan “Manja” adalah dua nomor andalan mereka untuk mendongkrak penjualan album keempat ini hingga 1 juta kopi. Di bawah label EMI Music Indonesia, mereka dijadikan nomine dalam empat kategori AMI 2003 dan tiga kategori Clear Top 10 Awards 2003.

Pada tahun yang sama, ADA Band merilis 12 lagu lama mereka dalam album The Best of ADA Band - Discography. Namun, tahun berikutnya Rama terpaksa keluar setelah mengalami kecelakaan.

Tersisa empat personil dan tanpa drummer, ADA Band tetap produktif. Mereka menelurkan Heaven of Love dengan singgel andalan "Manusia Bodoh". Album ini terjual hampir dua juta kopi serta meraih Quadruple Award.

Tahun-tahun berikutnya, mereka lebih konsisten. Hampir tiap tahun ADA Band meluncurkan album, mulai Romantic Rhapsody (2006), Cinema Story (2007), Harmonious (2008) dan Mystery Of Musical (2009). Keluarnya Krishna pada 2008 bahkan tak membuat produktivitas mereka menurun.

Drumer baru ADA Band, Aditya Pratama, masuk pada 2011. Pada tahun yang sama, mereka merilis album Empati (2011) di bawah label Universal Music Indonesia, kemudian diikuti Masa Demi Masa (2014).

Album Chemistry dirilis pada 2016. Dibanding album-album sebelumnya, album ini jauh lebih variatif. ADA Band benar-benar mengeksplorasi kekayaan musik mereka di bawah studio rekaman Groovy Records, yang mereka anggap sebagai label mayor bercitarasa indie.

Baca juga:
Band Batak Gemparkan Paris
5 Fakta Menarik Lagu Akad yang Perlu Kalian Tahu

Dalam 10 lagu yang mereka luncurkan, beragam genre mereka mainkan. Rock, folk, reggae, hingga electronic dance music (EDM) mereka garap dalam album ini.

“Kami mencoba mengobati kerinduan pencinta musik dengan citarasa ADA Band lama tapi dikemas dengan modern," ungkap Donnie kala itu.

Namun, seperti penyakit lama yang kambuh, kepergian Donnie kembali menghadapkan mereka pada masalah yang itu-itu saja: kehilangan personel. Mampukah ADA Band mencoba bertahan sekuat hati layaknya karang yang diempas sang ombak? Kini tinggal tiga orang, yaitu Suriandika Satjadibrata, Marshal Surya Rachman, dan Aditya Pratama. (GIL/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: