BerandaHits
Selasa, 30 Mei 2022 10:23

Warganet Indonesia Beri Ulasan Buruk Sungai Aare, Media Lokal Swiss Heran

Warganet Indonesia serbu ulasan Sungai Aare di Google imbas hilangnya anak Ridwan Kamil, Eril. (Detik/Giovanni Mereghetti/Getty Images)

Selalu ada cerita baru dari aksi warganet Indonesia yang terkadang bisa sangat kompak, militan, bar-bar, tapi juga asal-asalan. Yang terkini, mereka sampai memberikan ulasan buruk dan bintang satu pada Sungai Aare, lokasi tempat putra Ridwan Kamil, Eril, hilang. Pada ngapain, sih?

Inibaru.id – Warganet Indonesia memang dikenal paling bar-bar dan terkadang sering melakukan hal-hal yang mengherankan. Kali ini, ‘kekompakan’ warganet Indonesia dituangkan dengan memberikan ulasan dan rating buruk pada Sungai Aare yang ada di Swiss, sungai tempat anak Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, hanyut dan belum ditemukan hingga sekarang.

Media lokal Swiss, 20 min.ch, sampai heran banget dengan aksi para warganet Indonesia yang memberikan bintang satu pada sungai yang sudah lama dikenal warga lokal dan Eropa dijadikan tempat liburan dan bermain air saat musim panas ini. Sayangnya, aksi ini sebenarnya bisa dikatakan salah sasaran dan malah merugikan.

Demi mengungkap kepedulian terhadap Emmeril Mumtadz, banyak orang Indonesia memakai fungsi ulasan Google. Kebanyakan yang memberi bintang satu untuk Sungai di Swiss adalah akun-akun dengan nama Indonesia,” tulis media tersebut, Minggu (29/5/2022).

Bahkan, banyak warganet Indonesia yang sampai menulis ulasan kalau sungai tersebut berbahaya sampai meminta sungai itu ditutup dari aktivitas manusia. Padahal, bisa jadi mereka nggak pernah melihat langsung kondisinya.

Untungnya, masih ada sejumlah warganet yang memberikan bintang lima dan meminta warganet lain untuk nggak asal memberikan penghakiman kepada kondisi alam atau keamanan di Swiss, Millens.

Ada juga suara-suara yang meminta massa yang marah untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara yang belum pernah mereka kunjungi. Beberapa merasa malu karena ulasan buruk ini,” lanjut tulisan di media tersebut.

Ulasan Sungai Aaare dari warganet Indonesia yang sebenarnya salah sasaran. (teknologi.id)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah meminta warganet Indonesia untuk melakukan hal yang jauh lebih bermanfaat alih-alih membombardir ulasan Google tentang Sungai Aare, yaitu dengan ikut mendoakan agar sang putra dari Gubernur Jawa Barat ini bisa segera ditemukan.

“Saat ini Pak Ridwan Kamil beserta keluarga sedang bersusah hati dan di saat pemerintah Swiss terus melakukan upaya maksimal mencari saudara Emmeril Mumtadz, seyogianya hal terbaik yang dapat dilakukan masyarakat dan khususnya para netizen Indonesia adalah mendoakan,” saran Faizasyah, Minggu (29/5).

Update Kabar Pencarian Eril di Swiss

Omong-omong ya, Millens, sejak hilang pada Kamis (26/5) pencarian Eril masih dilakukan Tim SAR, polisi, dan petugas lain di sana. Memasuki hari ke empat, fokus pencarian dilakukan di antara dua pintu air terdekat dari lokasi Eril terseret arus deras. Petugas memakai perahu yang dilengkapi dengan sensor yang mampu mendeteksi hingga kedalaman tiga meter.

“Dua pintu air terdekat lokasi terlihatnya saudara Eril, yaitu Schwellenmaetelli dan Engelade,” jelas keterangan KBRI Bern, Minggu (29/5).

Ridwan Kamil dan istrinya juga sudah menemui petugas kepolisian setempat, termasuk Kepala Polisi Maritim Urs Kaller serta Kepala Polisi Regional Bern Thomas Mueller untuk mengetahui seperti apa kelanjutan dari pencarian Eril.

Duh, semoga saja Eril bisa segera ditemukan di Sungai Aare, ya Millens. Eits, kamu nggak perlu ikutan beri rating buruk di Google, ya? Malah bikin malu saja lo tindakan itu. (Det/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024