Inibaru.id - Kita yang ada di Indonesia mungkin belum pernah bertemu dengan walrus, hewan yang hidupnya bergantung pada lautan es. Selain karena harus lebih dulu datang ke Greenland atau Alaska, keberadaan hewan bertaring ini di dunia juga sudah sangat terbatas.
Oleh karena itu, walrus yang masih hidup harus kita jaga dengan baik. Syukur-syukur mereka bisa terus berkembang biak sehingga mamalia itu nggak terancam kepunahan.
Tapi, hal menyedihkan terjadi beberapa waktu lalu di Oslo, Norwegia. Seekor walrus terpaksa disuntik mati karena keberadaannya dikhawatirkan akan membahayakan orang-orang. Kok bisa, ya?
Semenjak beberapa bulan lalu, ada seekor walrus muncul di fjord, teluk yang terbentuk dari gletser, di Oslo. Walrus yang oleh orang-orang dan media diberi nama Freya itu sering muncul dan memanjat ke kapal-kapal untuk berjemur. Walrus Freya juga terkadang menenggelamkan kapal yang dinaikinya.
Tingkah hewan yang masih kerabat dekat anjing laut dan singa laut itu membuat masyarakat gemas dan ingin berfoto dengannya. Sayangnya, aturan dari pemerintah untuk nggak terlalu dekat dengan Freya justru diabaikan. Kementerian Perikanan Norwegia sempat merilis sebuah foto orang-orang berkelompok, termasuk anak-anak yang berdiri terlalu dekat dengan Freya.
Aturan itu dibuat bukannya tanpa alasan, Millens. Meski melukai manusia bukanlah kebiasaan walrus, pernah pada suatu kesempatan, polisi harus memblokade area berenang setelah Freya mengejar seorang perempuan yang masuk ke air.
Keputusan yang Disayangkan
Atas dasar kekhawatiran-kekhawatiran itu, pemerintah setempat membuat keputusan yang menjadi perdebatan bagi para pencinta fauna, yaitu menyuntik mati Freya.
Dirjen Perikanan setempat, Frank Bakke-Jensen berkata keputusan untuk menyuntik mati hewan berbobot 600 kilogram itu sudah dipikirkan baik-baik.
“Keputusan telah didasarkan pada penilaian secara menyeluruh atas ancaman yang terus berlanjut pada keselamatan manusia,” katanya.
“Melalui obeservasi di lokasi selama sepekan, jelas bahwa publik telah mengabaikan rekomendasi untuk menjaga jarak aman dengan walrus. Oleh karena itu, direktorat menyimpulkan kemungkinan dan potensi membahayakan manusia sangat tinggi dan kesejahteraan hewan tidak terjaga,” kata Makke-Jensen melalui pernyataan tertulis.
Hm, terdengar kejam ya, Millens? Apakah nggak ada alternatif lain selain membunuh hewan nggak berdosa itu?
Sebenarnya opsi-opsi lain sudah dipertimbangkan. Salah satu yang sempat dipikirkan adalah memindahkan Freya dari fjord. Tapi rencana itu dikesampingkan atas dasar kekhawatiran akan kesejahteraan walrus itu.
“Operasi euthanasia atas Freya dilaakukan dengan cara yang ‘manusiawi’, dan jasadnya kemudian diperiksa lebih lanjut oleh dokter hewan,” terang Makke-Jensen.
Ya, meski begitu, tetap saja kejadian ini membuat marah orang-orang yang konsen di bidang lingkungan. Bukankah ini sama halnya manusia membunuh hewan, padahal manusia yang bersalah, Millens? Jika hal seperti ini terjadi juga di negara lain, bisa saja kita nggak akan pernah bisa melihat walrus lagi. (Siti Khatijah/E07)
