BerandaHits
Rabu, 7 Apr 2020 10:55

Wali Kota Semarang Minta Warga Nggak ke Luar Kota

Wali Kota Semarang terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar meminimalkan mudik atau bahkan melarangnya. (Inibaru.id/ Audrian F)

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi ingin meminimalkan jumlah pemudik. Begitupun dengan warga Kota Semarang, dia mengimbau untuk di rumah saja.<br>

Inibaru.id - Menjelang Idulfitri di tengah wabah corona, Kota Semarang melakukan sejumlah antisipasi jika terjadi lonjakan pemudik. Pasalnya, di tengah pandemi seperti ini, pemudik dinilai akan membawa penyebaran virus.

Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Balai Kota pada Senin (6/4). Dia mengungkapkan, Pemerintah Kota Semarang sedang meminta kepada Pemerintah Pusat untuk meminimalkan arus mudik.

Selain itu, Hendi juga kembali menyinggung soal wacana Presiden Joko Widodo yang hendak mengganti hari libur setelah pandemi ini berakhir sebagai solusi.

“Sampai sekarang kami terus koordinasi dengan pusat,” ungkap Hendi.

Kalaupun nantinya permohonan ini belum diwujudkan secara penuh, Hendi menegaskan jika saban harinya, dia terus berkoordinasi dengan Polrestabes dan Forkompida dalam menyikapi kedatangan pemudik tersebut.

“Nanti bakal ada formulir khusus yang harus diisi oleh para pemudik,” ujar Hendi.

Hendi beri peringatan untuk nggak datang atau keluar Semarang. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Formulir tersebut berisi database mengenai pemudik. Tentang dia berasal dari mana dan akan menuju ke daerah mana. Dalam artian, para pemudik tersebut sekaligus menjadi Orang Dalam Pantauan (ODP). Hendi akan melibatkan Puskemas terdekat, Kecamatan, dan Kelurahan.

Sementara Hendi terus meminimalkan kedatangan pemudik ke Semarang, dia terutama juga memberi peringatan untuk warganya sendiri. Hendi meminta agar jangan mudik dulu. Sebab Kota Semarang sudah tergolong ke dalam zona merah pandemi corona.

“Kalau Njenengan ke luar kota akan menjadi ODP di daerah lain. Tolong ditahan dulu,” kata Hendi.

Di lain sisi, Hendi juga terus memperketat pengamanan di berbagai daerah di Kota Semarang. Masih berkoordinasi dengan aparat setempat, wabah corona ini terus didengungkan. Baik melalui speaker atau sosialisasi langsung.

“Pembubaran orang yang kumpul-kumpul juga akan terus dilakukan,” beber Hendi.

Nah, dengerin kata Hendi, untuk sementara waktu, mudiknya ditahan dulu ya, Millens. (IB28/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024