BerandaHits
Rabu, 8 Feb 2022 17:53

#WadasMelawan Menggema Gara-gara Polisi Tangkapi Warga Desa Wadas

Polisi mengepung dan bahkan kabarnya sempat menangkap warga Desa Wadas #WadasMelawan. (Twitter.com/RizalFi74011361)

Tagar #WadasMelawan menggema di media sosial Twitter usai ribuan polisi datang mengepung dan bahkan menangkap warga Desa Wadas. Meski warga ketakutan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menganggap hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Inibaru.id – Tagar #WadasMelawan menjadi pemuncak trending Topic Twitter pada Selasa (8/2/2022) sore. Hal ini disebabkan oleh aksi polisi yang mengepung sekaligus menangkap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada hari ini.

Menurut keterangan dari Staf Divisi Kampanye dan Jaringan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Dhanil Al Ghifary, ribuan polisi mengepung warga dengan persenjataan lengkap, tameng, dan anjing. Ada yang memasuki wilayah desa dengan berjalan kaki, namun nggak sedikit pula yang memakai mobil.

Para aparat ini melakukan swiping alias penyisiran sekaligus menurunkan banner yang isinya menolak pertambangan batu andesit. Sejumlah warga juga diketahui dikejar oleh polisi.

“Masuk nyopotin banner. Ada juga warga yang dikejar-kejar,” terang Dhanil, Selasa (8/2).

Menurut keterangannya, ada warga yang ditangkap saat berada di warung kopi (warkop) pada pukul 07.00 WIB tanpa penjelasan. Nah, pihak LBH yang mengetahui hal ini pun langsung menuju ke lokasi untuk mendampingi warga Wadas.

Warga Desa Wadas Ketakutan

Nggak hanya pengepungan dan penangkapan polisi yang bikin warga ketakutan, sinyal internet di Wadas juga sempat down. Hal ini pun membuat masyarakat kesulitan mengabarkan kondisi terbaru di sana.

Sebenarnya, sejak Selasa (8/2) dini hari, warga Desa Wadas sudah mengeluarkan ‘teriakan’ ‘alerta’ di media sosial. Alasannya, tentu saja karena kedatangan ribuan polisi ke desa tersebut. Salah seorang warga setempat, Arofah, menyebut kedatangan para polisi ini terkait erat dengan rencana ditambangnya batu andesit yang bakal dipakai untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.

Warga Desa Wadas menolak penambangan batu andesit. (Twitter.com/MariaAlcaff)

Warga Desa Bener sebenarnya masih trauma dengan keberadaan aparat yang datang dalam jumlah yang banyak. Maklum, sebelumnya sampai terjadi bentrokan. Apalagi, pada Selasa Subuh, sudah ada kabar yang menyebut bakal ada tindakan pengukuran tanah secara sepihak.

Tanggapan Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi kedatangan ribuan polisi ke Desa Wadas sebagai sesuatu yang nggak perlu dikhawatirkan.

“Iya, ada pengukuran (tanah). Hanya pengukuran saja kok, tidak perlu ditakuti, tidak akan ada kekerasan,” ujar Ganjar.

Hal yang sama juga diungkap Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi yang turun langsung di lapangan. Dia memastikan nggak akan terjadi kekerasan, Millens.

Sejak 2016, warga Desa Wadas dengan gigih menolak penambangan batu andesit di wilayah desanya untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener. Alasannya, mereka nggak ingin alam dan lingkungan desa tempat mereka hidup dan mencari nafkah rusak. Masalahnya, penolakan ini ditanggapi dengan tekanan dari polisi.

Sejumlah tindakan represif dari aparat terhadap warga pun sampai jadi berita nasional. Salah satunya terjadi pada 23 April 2021 lalu. Bahkan, pada September 2019, setidaknya 11 warga Desa Wadas ditangkap.

Duh, semoga saja ada solusi terbaik bagi warga desa yang sedang dalam masalah di tagar #WadasMelawan ini, ya Millens. (Cnn, Mon/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024