BerandaHits
Selasa, 24 Feb 2025 20:11

Vokalis Sukatani Dipecat sebagai Guru SD, Ombudsman Jateng: Lakukan Evaluasi!

Kepala Ombudsman perwakilan Jateng Siti Farida (Istimewa)

Vokalis band Sukatani bernama Citra Novi yang membawakan lagi 'Bayar Bayar Bayar' berakhir dipecat guru setelah lagunya viral. Bahkan lagu itu menjadi sorotan publik karena menuai kritikan menohok ke Polri.

Inibaru.id - Nggak hanya harus meminta maaf dan mencabut lagu "Bayar, Bayar, Bayar", vokalis grup band asal Purbalingga Sukatani yang belakangan diketahui sebagai Novi Citra Indriyani juga mengalami perlakuan kurang menyenangkan dari sekolah tempatnya bekerja.

Ovi, demikian dia biasa disapa, dipecat sebagai guru di SD Islam Terpadu Mutiara Hati, Desa Purworejo, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Menanggapi hal ini, Kepala Ombudsman Jateng Siti Farida mengungkapkan, polemik tersebut harus dikaji ulang.

Menurutnya, pemecatan guru karena aktivitasnya sebagai vokalis band perlu mendapatkan pengawasan, meski yang bersangkutan sebelumnya berstatus sebagai guru di sekolah swasta. Dia mengatakan, sekolah tersebut juga bagian dari pelayanan publik.

"Sekolah adalah bagian dari penyelenggara pelayanan publik. Tentu saja kalau ambil kebijakan atau keputusan harus berdasar pada asas-asas pelayanan publik. Jadi, dinas pendidikan setempat perlu hadir untuk menjernihkan permasalahan," kata Siti Farida, Senin (24/2).

Pemecatan Diatur Undang-Undang

Andaipun pihak sekolah menganggap Ovi telah melanggar kode etik, Farida menegaskan, sanksi pemecatan seharusnya nggak bisa langsung dilakukan. Sebab, pemberhentian atau pemecatan guru sudah diatur oleh undang-undang

"Ada mekanisme dan tahapan yang harus dilalui. Semua itu diatur undang-undang," lontarnya.

Farida menambahkan, pihak sekolah seharusnya melakukan pemeriksaan untuk membuktikan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ovi. Jika memang melanggar, sekolah bisa memberikan pembinaan dan evaluasi terlebih dahulu, dengan tujuan untuk menciptakan pelayanan publik yang baik di lingkungan sekolah itu.

"Sanksi berat diberikan apabila telah diperiksa dan terbukti melakukan pelanggaran. Adapun kalau hasil pemeriksaan tidak mengarah pada sanksi berat, bisa dilakukan pembinaan," ujarnya.

Karena Membuka Aurat

Ovi (kiri) tampak mengenakan topeng tiap kali main bersama Sukatani. (Instagram/Noisaresip via Tempo)

Sebelumnya, pihak SD Islam Terpadu Mutiara Hati berdalih, pemecatan terhadap Ovi dilakukan karena yang bersangkutan telah melanggar kode etik dengan unggahan di media sosial yang memperlihatkan dirinya nggak berhijab atau membuka aurat.

Sementara itu, muncul polemik yang mengatakan bahwa pihak sekolah seharusnya bisa lebih bijak dan objektif dalam mengambil keputusan, karena apa yang dilakukan grup band Sukatani merupakan bentuk kemerdekaan berekspresi dan berpendapat melalui musik yang juga dilindungi undang-undang.

"Kami berharap semua pihak mengedepankan objektivitas, termasuk dari pihak sekolah atau dinas pendidikan setempat dalam melakukan evaluasi dan pemberian sanksi, mengingat yang bersangkutan berstatus guru," tandasnya.

Sukatani yang digawangi Ovi dan Muhammad Syifa Al Lutfi sempat viral di dunia maya setelah terpaksa menarik salah satu lagunya setelah diintimidasi lantaran dianggap menghina institusi kepolisian. Belakangan, Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo justru menyatakan bahwa Polri tidak antikritik. (Danny Adriadhi Utama/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ganti Karangan Bunga dengan Tanaman Hidup, Imbauan Bupati Temanggung Terpilih

19 Feb 2025

Perjalanan Kasus Korupsi Wali Kota Semarang sebelum Resmi Jadi Tersangka KPK

20 Feb 2025

Tiongkok Buka Lowongan 'Pasukan Pertahanan Planet': Cegah Asteroid Hantam Bumi

20 Feb 2025

Mudik Gasik, Kebiasaan Unik Warga Kampung Satai di Boyolali Sambut Sadranan

20 Feb 2025

Operasi Pasar GPM Digelar Pemerintah Jelang dan Selama Ramadan 2025

20 Feb 2025

'Kabur Aja Dulu' adalah Autokritik untuk Kebijakan yang Lebih Baik

20 Feb 2025

Profil Sukatani, Band Purbalingga yang Tarik Lagu karena Dianggap Singgung Polisi

21 Feb 2025

Tidak Ada Lagi Subsidi BBM pada 2027, Klaim Luhut Binsar Pandjaitan

21 Feb 2025

Mengapa Huruf N pada Tulisan Nutella Berwarna Hitam?

21 Feb 2025

Polda Jateng Gelar Ramp Check di Mangkang: Uji Emisi dan Cek Fasilitas Keselamatan

21 Feb 2025

Di Masjid Sheikh Zayed Solo Kamu juga Bisa Cari Jodoh!

21 Feb 2025

Serunya Menonton Pesawat Lepas Landas dan Mendarat di Gardu Pandang YIA Kulon Progo

21 Feb 2025

UMKM Perlu Prioritaskan Pajak dan Legalitas untuk Hindari Risiko Kerugian

21 Feb 2025

Faceless Content: Solusi bagi Introvert yang Ingin Menjadi Kreator

21 Feb 2025

Sejarah Kode ACAB yang Kembali Populer setelah Klarifikasi Sukatani

22 Feb 2025

Viral Band Sukatani Minta Maaf dan Tarik Lagu, Polda Jateng Klaim Menghargai Kebebasan Berekspresi

22 Feb 2025

Warteg Warmo, Lokasi yang Jadi Inspirasi Lagu 'Begadang' Rhoma Irama

22 Feb 2025

Memahami Rasa Trauma dan Duka Mendalam lewat Film 'The Graduates'

22 Feb 2025

Sejarah Nama Kawasan Kalibanteng di Kota Semarang

22 Feb 2025

Janji Bupati; Rembang Fokus Tingkatkan Layanan Kesehatan, Kendal Lanjutkan Pembangunan

22 Feb 2025