Inibaru.id - Ada banyak jenis gangguan penglihatan selain mata minus, plus, dan silinder. Salah satu yang unik dan langka adalah visual snow syndrome. Sesuai dengan namanya, ini merupakan kelainan penglihatan yang menyebabkan seseorang melihat objek secara statis. Beberapa orang menggambarkannya sebagai ‘salju’ yang menutupi pandangan mereka.
Sindrom salju visual adalah gangguan neurologis yang baru ditemukan dan diberikan nama pada 2013. Hal ini ditandai dengan titik-titik menyerupai ‘salju’ di seluruh bidang penglihatan.
Masih belum bisa dipastikan apa yang menyebabkan sindrom ini terjadi. Namun, menurut para ahli, studi pencitraan otak menunjukkan hal ini kemungkinan terkait masalah pada otak, yaitu rangsangan lobus oksipital (tempat gambar diproses).
Melansir dari Healthline, gangguan penglihatan yang hanya memengaruhi sekitar 2 hingga 3 persen orang di dunia ini tergolong sebagai kondisi kronis. Pada beberapa orang, sindrom salju ini dikarenakan orang itu mengalami migrain dan kecemasan berlebih secara bersamaan.
Gejala Visual Snow Syndrome
Masih belum mendapatkan bayangan bagaimana penampakan penglihatan penderita sindrom salju ini?
Kebanyakan orang yang memiliki sindrom salju akan melihat titik-titik kecil di bidang visual mereka. Titik-titik tersebut mungkin akan menjadi lebih banyak setelah melihat layar (blue screen) atau penderita sedang mengalami stres yang tinggi.
Kamu pernah menonton jaringan televisi yang sedang nggak stabil sehingga ada banyak titik pada layar? Nah, begitulah kurang lebih penglihatan para penderita sindrom ini.Biasanya, titik-titik berwarna putih atau hitam. Namun, terkadang juga bisa berkedip, berwarna, atau bahkan transparan.
Dilansir dari Very Well Health, inilah gejala khusus sindrom salju visual.
- Melihat "salju" ketika membuka atau menutup mata. Gejala ini menjadi ciri unik dari sindrom salju visual;
- Mengalami palinopsia, yaitu kondisi penglihatan langka yang ditandai dengan seseorang melihat suatu objek, tetapi ketika objek tersebut menghilang, dia seolah-olah masih melihatnya;
- Penglihatan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya (fotofobia);
- Mengalami kesulitan melihat di malam hari (nyctalopia);
- Melihat gambar di dalam mata, seolah seperti melihat cahaya, meski mata tertutup. (fenomena entoptik).
Selain itu, seseorang yang memiliki sindrom salju visual kemungkinan akan mengalami hal-hal sebagai berikut.
- Telinga terasa berdengung atau berdering yang dikenal sebagai tinnitus;
- Merasa cemas, mudah tersinggung, atau depresi;
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi atau merasa bingung. Bahkan, ada yang mengalami kabut otak sehingga seseorang akan sulit fokus;
- Mengalami kesulitan tidur (insomnia);
- Sering mengalami migrain hingga vertigo;
- Merasa pusing hingga seperti ingin muntah;
- Mengalami perasaan seolah nggak benar-benar terhubung dengan diri sendiri (depersonalisasi).
Nah, karena ini termasuk penyakit yang superlangka, apabila kamu memiliki beberapa gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter atau spesialis ya, Millens. Hal ini bertujuan supaya kamu mendapatkan penanganan yang tepat karena kondisi setiap orang mungkin akan berbeda. (Siti Khatijah/E07)