BerandaHits
Minggu, 8 Apr 2023 11:32

Umpatan-Umpatan Asli Indonesia Ini Awalnya Punya Makna Lain

'Bajingan' salah satu umpatan asli Indonesia yang punya makna lain. (Twitter/ID Extra Time)

Sejumlah umpatan asli Indonesia ini dulunya ternyata punya makna lain yang nggak jahat, kasar, atau jorok. Tapi, kata-kata tersebut mengalami pergeseran makna hingga kini justru dikenal sebagai umpatan.

Inibaru.id – Sebagaimana bahasa-bahasa lainnya, Bahasa Indonesia juga mengenal sejumlah umpatan. Umpatan ini nggak diajarkan, namun cukup sering ditemui dalam percakapan sehari-hari. Menariknya, sebagian dari umpatan tersebut berasal dari kata-kata yang maknanya sebenarnya tidak keras, jorok, atau jahat, namun pada akhirnya mengalami pergeseran makna.

Biar nggak makin bingung, berikut ini adalah sejumlah umpatan asli Indonesia yang awalnya punya makna lain. Simak baik-baik, ya!

1. Sontoloyo

Umpatan yang satu ini lebih sering diucapkan oleh orang-orang berbahasa Jawa. Tapi, sebagian besar orang Indonesia mengerti jika umpatan ini diucapkan sebagai ekspresi kekecewaan pada seseorang atau sesuatu hal. Ternyata pada zaman dahulu makna dari sontoloyo jauh berbeda dari yang kita ketahui sekarang.

Dulu, sontoloyo adalah sebutan bagi penggembala bebek. Itu lo, orang yang bisa menggiring puluhan atau ratusan bebek untuk berpindah ke tempat lainnya agar bebek-bebek tersebut bisa makan. Sayangnya, kurang jelas bagaimana bisa istilah ini akhirnya bergeser menjadi umpatan.

2. Bajingan

Umpatan yang satu ini sering dipakai untuk memaki orang lain atau diucapkan tatkala ada kondisi yang menyebabkan kekesalan luar biasa. Tapi, kamu tahu nggak kalau dulu bajingan sebenarnya adalah istilah bagi pengemudi gerobak sapi?

Istilah ini dikenal luas pada dekade 1940-an. Saat itu, gerobak sapi memang mudah ditemui di banyak kota di Nusantara, Millens. Bisa jadi, seringnya orang memanggil para bajingan ini dengan teriakan membuat kata ini terdengar ‘enak’ untuk dijadikan umpatan.

3. Bangsat

Ilustrasi: Umpatan asli Indonesia. (Froyonion)

Umpatan yang kini diucapkan untuk menggambarkan kekecewaan atau dipakai untuk memaki orang lain ini ternyata aslinya adalah sebutan untuk hewan kutu busuk. Kutu ini ukurannya sangat kecil namun bisa bikin sebal karena sangat mengganggu dan sulit dibasmi. Jadi, orang-orang yang mendapatkan makian ini dianggap semenyebalkan itu.

4. Jangkrik

Kamu tahu sendiri kan kalau jangkrik adalah sejenis serangga yang bisa kamu temui di kebun, sawah, atau alam liar lainnya. Tapi, hewan ini sebenarnya nggak semenyebalkan kutu busuk. Lantas, kok bisa berakhir jadi umpatan?

Kalau soal ini, penyebabnya adalah kepopuleran film Warkop Dono Kasino Indro (DKI) berjudul Chips pada 1980-an. Kasino berkali-kali menyebut kata jangkrik dalam film tersebut. Meski begitu, ada versi lain yang menyebut jangkrik sebagai plesetan dari umpatan khas Jawa Timuran ‘jancok’ yang dianggap sangat kasar.

“Dalam konteks umpatan, jangkrik sama sekali nggak terkait dengan bentuknya sebagai hewan, tapi sudah masuk dalam ujaran yang muncul dari perkembangan percakapan masyarakat,” tulis sejarawan dari Universitas Negeri Malang Dwi Cahyono sebagaimana dikutip dari Historia, (3/7/2018).

Bagaimana kamu meluapkan kekesalanmu, Millens? Apakah dengan mengumpat menggunakan salah satu kata-kata tadi? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: