BerandaHits
Kamis, 12 Okt 2022 17:00

UGM Prioritaskan Pencegahan dan Penanganan Korban Kekerasan di Kampus

Ilustrasi: Kasus kekerasan di lingkungan perguruan tinggi menjadi nomor dua terbanyak setelah institusi militer. (Slate)

Kasus kekerasan di institusi kampus baik seksual atau kekerasan lainnya menempati urutan terbanyak kedua secara global. Oleh karena itu, UGM memprioritaskan pencegahan dan penanganan terhadap korban kekerasan.

Inibaru.id - Kekerasan nggak pandang tempat. Tindak kriminal ini ada di mana-mana, bahkan di dalam institusi.

Rupanya meski sudah dilembagakan oleh undang-undang, institusi tetap menjadi salah satu tempat terjadinya kekerasan.

Belakangan sering kita dengar kekerasan terjadi di institusi perguruan tinggi. Hal itu dibenarkan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia. Ova mengungkapkan kasus kekerasan di institusi kampus baik seksual atau kekerasan lainnya menempati urutan kedua terbanyak secara global.

Kasus kekerasan yang sering terjadi di lingkungan perguruan tinggi tersebut menjadi nomor dua terbanyak setelah institusi militer.

Membentuk Satgas Penanganan Kekerasan

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia mengajak semua pihak untuk mendukung upaya-upaya pencegahan kekerasan di lingkungan kampus. (MI/Ardi Teristi H)

Untuk itu, perhatian terhadap kekerasan di kampus perlu diprioritaskan. Hal itu pula yang dilakukan UGM selama ini dengan membentuk Unit Layanan Terpadu atau satuan tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) berdasarkan Peremdikbudristek.

Rektor UGM juga mengajak semua pihak untuk mendukung upaya-upaya pencegahan kekerasan di lingkungan kampus.

“Saya kira ini perlu kepedulian kita bersama, kesadaran kita untuk mencegah, mempromosikan awalnya, dan melaksanakan secara konsisten. Karena hanya dengan demikian kita bisa memitigasi hal-hal yang merupakan dampak buruk dari kekerasan itu sendiri," tuturnya.

UGM kini juga sedang menangani kasus pelecahan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Ova memastikan rektorat dan semua civitas akademik di UGM mendukung penuh penyelesaian kasus tersebut.

Langkah UGM yang serius menangani dan memitigasi adanya kekerasan di lingkungannya semoga bisa diterapkan juga oleh setiap kampus di seluruh Indonesia. (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini pernah dimuat di Media Indonesia dengan judul UGM: Kasus Kekerasan di Kampus Kedua Terbanyak Setelah Institusi Militer.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024