BerandaHits
Minggu, 11 Jul 2020 09:39

Turki Ubah Status Hagia Sophia Jadi Masjid, Negara Barat Sewot

Hagia Sophia terlihat menjulang di Kota Istanbul. (Flickr/ mojografie)

Setelah sebelumnya dikenal sebagai salah satu objek pariwisata unggulan di Istanbul, kini status Hagia Sophia diubah pemerintah Turki menjadi masjid. Bagaimana respons warga dan dunia?<br>

Inibaru.id - Setelah bertahun-tahun lamanya menjadi museum dan tujuan wisata populer di Kota Istanbul, Pemerintah Turki akhirnya kembali menetapkan Hagia Sophia menjadi masjid. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan mengumumkan bahwa masyarakat bisa salat di bangunan ikonik itu mulai Jumat (24/7/2020) mendatang.

"Insyaallah, kami akan melakukan salat Jumat bersama-sama pada 24 Juli dan membuka kembali Hagia Sophia untuk beribadah," kata Erdogan dilansir dari AFP, Sabtu (11/7).

Kendati dialihfungsikan menjadi masjid, Erdogan memastikan kalau umat non-Muslim tetap boleh berkunjung ke Hagia Sophia. Dia berkata kalau Hagia Sophia akan selalu terbuka lebar untuk penduduk lokal, asing, Muslim dan non-Muslim.

Erdogan meminta semua pihak menghormati keputusan pemerintahannya. (Reuters)<br>

Pernyataan Erdogan juga dilegitimasi oleh keputusan Pengadilan tinggi tata usaha Turki atau Dewan Negara pada Jumat (10/7) yang membatalkan dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Atatürk, pada 1934. Kala itu, Ataturk menyetujui bergantinya fungsi Hagia Sophia dari masjid ke museum.

Erdogan telah menyerahkan proses administrasi "Masjid Hagia Sophia" kepada direktorat urusan agama agar bisa segera digunakan sebagai tempat ibadah umat Islam. Dia juga meminta semua pihak untuk menghormati keputusan pemerintahannya yang mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

"Masalah tujuan apa yang akan digunakan Hagia Sophia adalah masalah hak-hak kedaulatan Turki," terang Erdogan.

Pengubahan itu menuai respons positif dari warga Muslim Turki yang menyambut kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid. Mereka mengungkapkan rasa syukur dengan melakukan salat berjemaah di depan bangunan tersebut.

Hagia Sophia merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. Awalnya, bangunan yang didirikan pada abad keenam ini berfungsi sebagai katedral Kristen Ortodoks di bawah Kekaisaran Bizantium yang berpusat di Konstatinopel.

Warga muslim Turki langsung melaksanakan salat berjamaah di depan Hagia Sophia. (Reuters)<br>

Fungsi ini berubah menjadi masjid pada tahun 1453, kemudian statusnya berubah menjadi museum pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk, pendiri sekularisasi Turki modern pada 1930-an.

Selama ini, Hagia Sophia telah menjadi magnet pariwisata Turki di Instabul. Pada 2019 lalu saja, setidaknya 3,8 juta wisatawan domestik dan mancanegara mengunjungi bangunan ini.

Bikin Kuping Barat Memerah

Meski disambut baik oleh warganya, keputusan Turki mengubah status Hagia Sophia ini ternyata nggak mendapatkan respons positif bagi negara-negara Barat. Sebagai contoh, Rusia yang dikenal sebagai mitra dekat Erdogan nggak setuju dengan hal ini.

Yunani, yang dikenal luas sebagai “musuh abadi” Turki menilai pengubahan status Hagia Sophia itu sebagai provokasi. Sementara itu, Gereja Ortodoks Rusia menyatakan Turki telah mengabaikan aspirasi “jutaan orang Nasrani”.

Amerika Serikat dan sekutu NATO di Eropa juga jengah dengan keputusan Turki. Mereka meminta Turki mengurungkan kembali niatan ini.

Kalau menilik sejarah dari Hagia Sophia dan keberadaannya di Turki, kamu setuju nggak dengan pengubahan status bangunan ini, Millens? (Kum/IB28/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: