BerandaHits
Jumat, 9 Okt 2025 17:36

Tren Rp10.000 dan Fenomena Suami Pelit, Psikolog Ungkap Akar Masalahnya

Viral tren 'Rp10.000 di tangan istri yang tepat' dan menuai perdebatan. (Freepik)

Viralnya tren “Rp10.000 di tangan istri yang tepat” di TikTok membuka diskusi tentang perilaku suami yang dianggap pelit. Psikolog klinis menjelaskan, sifat pelit nggak sekadar soal uang, tapi bisa berakar dari trauma, pola asuh, hingga keinginan mengontrol pasangan.

Inibaru.id - Tren “Rp10.000 di tangan istri yang tepat” tengah ramai di TikTok. Dalam video-video yang beredar, sejumlah istri menunjukkan kreativitas mereka mengolah uang belanja Rp10.000 menjadi lauk untuk tiga kali makan. Namun, di balik kreativitas itu, muncul perdebatan: apakah suami yang memberi uang segitu berarti pelit?

Psikolog klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., dari Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru, menjelaskan bahwa perilaku suami yang pelit terhadap istri nggak selalu sederhana. “Ada banyak penyebab, mulai dari trauma finansial, keinginan untuk mengontrol, hingga pola asuh yang tidak mengajarkan berbagi,” jelasnya melansir Kompas, Minggu (5/10).

Menurut Joko, trauma finansial sering menjadi akar dari sifat pelit. Mereka yang pernah mengalami kebangkrutan, hidup dalam kemiskinan, atau ditipu investasi, cenderung membangun mekanisme bertahan hidup dengan cara menahan uang sebanyak mungkin. “Rasa takut kehilangan membuat seseorang sulit merasa cukup,” katanya.

Penyebab lain adalah keinginan mengontrol pasangan. Uang bisa menjadi alat kekuasaan yang digunakan untuk memastikan segalanya berada dalam kendali. “Ada suami yang merasa harus mengatur semua karena posisi sebagai kepala keluarga. Namun, ada juga yang melakukannya karena tidak percaya pada istri, atau karena dulu di keluarganya juga begitu,” ujar Joko.

Ada banyak penyebab suami pelit. (Shutterstock)

Faktor berikutnya, lanjutnya, bisa jadi sesederhana nggak terbiasa berbagi sejak kecil. Anak yang tumbuh tanpa contoh memberi dan menerima akan sulit memahami konsep cukup. “Ketika dewasa, ia menganggap memberi sedikit saja sudah lumrah, apalagi jika pasangan tidak protes,” tambahnya.

Ada pula suami yang terlalu diajarkan hidup hemat tanpa memahami makna keseimbangan. Pola pikir hemat yang nggak disertai empati dapat berubah menjadi pelit, apalagi saat kondisi ekonomi sedang menurun.

Tren Rp10.000 ini akhirnya membuka ruang diskusi yang lebih dalam. Di satu sisi, ia menunjukkan ketangguhan dan kreativitas istri dalam mengelola keuangan rumah tangga. Namun di sisi lain, tren ini juga memantulkan realita bahwa komunikasi finansial dalam pernikahan belum sepenuhnya setara.

“Uang seharusnya bukan alat kontrol, tapi sarana berbagi tanggung jawab,” tutup Joko. Karena pada akhirnya, bukan jumlah uang yang menentukan bahagia tidaknya rumah tangga, tapi bagaimana pasangan saling percaya dan bekerja sama mengelolanya.

Hm, kalau kamu bakal belanja apa saja nih dengan Rp10.000, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: