BerandaHits
Kamis, 16 Jun 2021 17:07

Trem Bakal Balik di Semarang, Jalurnya Mana Saja?

Ilustrasi: Trem bakal balik di Kota Semarang usai sempat benar-benar hilang sejak 1940. (Flickr/ Dmitry Djouce)

Usai ditutup pada 1940, Pemkot Semarang berencana mengembalikan trem di Kota Semarang. Apa ya alasan dari reaktivasi alat transportasi berbasis rel ini?

Inibaru.id – Percaya nggak Millens kalau di zaman dulu trem bolak-balik melakukan perjalanan di tengah Kota Semarang? Yap, di Ibu Kota Jawa Tengah ini, tepatnya pada abad ke-18 sampai ke-19, trem adalah salah satu alat transportasi utama warganya. Nah, kabarnya, transportasi berbasis rel ini bakal balik lagi ke Kota Semarang, lo.

Sebenarnya, nggak hanya ada di Kota Semarang. Sewaktu pemerintahan kolonial Hindia Belanda masih berkuasa, trem juga bisa ditemukan di Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Sayangnya, perkembangan alat transportasi lain seperti bus, kereta api, hingga kendaraan pribadi membuat pamornya meredup hingga akhirnya benar-benar hilang.

Dulu, jalur trem Semarang dikelola oleh Semarang-Joana-Stoomtram Maatschappij. Rutenya ada dua, yakni Jurnatan – Jomblang, serta Jurnatan – Bulu – Banjir Kanal. Kedua rute trem yang dibuka pada 1882-1899 ini akhirnya benar-benar ditutup pada 1940.

Bakal Dipakai Lagi di Semarang

Meski sudah puluhan tahun menghilang, ternyata pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tertarik untuk kembali mengoperasikan jalur trem di dalam kota. Apalagi, di banyak kota-kota besar di Eropa, trem masih dipakai sebagai alat transportasi umum yang dipakai banyak orang atau untuk kebutuhan wisata.

Kamu tahu sendiri kan, Millens, tren penggunaan transportasi wisata di Kota Semarang semakin membaik. Selain itu, trem ini juga ditujukan untuk menarik wisatawan ke Kota Semarang mengingat kawasan Kota Lama juga sudah mulai dilirik banyak wisatawan baik itu lokal maupun asing.

Lawang Sewu masuk dalam rencana jalur trem Kota Semarang. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Melihat hal ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun melakukan komunikasi dengan Kerajaan Belanda. Intinya sih, Hendi ingin Kerajaan Belanda menghibahkan trem ke Semarang. Proposal pun sudah dikirim lewat Duta Besar Indonesia untuk Belanda. Kabarnya, Kerajaan Belanda bakal mengirim 2 set trem yang terdiri atas masing-masing dua rangkaian gerbong kereta.

Menariknya, sebenarnya Pemerintah Kota Amsterdam sudah menawarkan Pemkot Semarang untuk melakukan kajian pengaktifan kembali trem di Ibu Kota Jawa Tengah.

“Saya berharap, kajian dapat lekas diselesaikan, sehingga dalam 2-3 tahun mendatang warga Kota Semarang dapat merasakan manfaatnya,” harap Hendi.

Rutenya Lewat Mana Saja?

Nah, andai memang trem bakal dipakai lagi di Semarang, ternyata Pemkot sudah menyiapkan rutenya, lo. Nantinya jalur trem ini berbentuk ring alias melingkar. Awalnya dari Stasiun Tawang lalu melewati Jalan Ronggowarsito, Jalan Agus Salim, Pasar Johar, Jalan Pemuda, Lawang Sewu, Jalan Imam Bonjol, dan kembali lagi ke Stasiun Tawang. Jadi, total jarak tempuh trem adalah 12,8 km.

Meskipun begitu, rute ini juga masih dalam kajian. Jika memang anggaran kurang mumpuni, ada kemungkinan jarak trem akan lebih pendek seperti Kota Lama ke Lawang Sewu saja. Rute ini cocok untuk wisata heritage.

Nggak sabar ya, Millens melihat trem bakal kembali ke Semarang. Jadi pengin merasakan sensasi naik trem sembari menikmati bangunan tua khas kolonial, deh. (Yah, Wik/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024