BerandaHits
Kamis, 16 Okt 2024 19:19

Tingkatkan Reputasi Institusi di Era 'Post-Trust', Humas Pemerintah Harus Lebih Responsif

Acara Dialog Opini Publik yang digelar oleh Dinkominfo Jawa Tengah di Surakarta, Selasa (16/10/2024). (Dinkominfo Jateng)

Humas pemerintah dituntut lebih responsif dalam menyampaikan program dan kebijakan secara cepat dan informatif. Media monitoring menjadi kunci utama untuk menangani isu negatif dan menjaga reputasi pemerintah agar tetap baik di mata masyarakat.

Inibaru.id - Di era post-truth, kepercayaan publik terhadap pemerintah dan media menghadapi tantangan besar. Masyarakat kita cenderung lebih dipengaruhi oleh emosi dan persepsi pribadi ketimbang fakta. Nah, untuk mengatasi masalah ini, humas pemerintah dituntut untuk menyampaikan program dan kebijakan dengan cepat, tepat, dan informatif.

Hal ini disampaikan oleh Harfizan Arnas, Pranata Humas Ahli Muda Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam acara Dialog Opini Publik yang digelar oleh Dinkominfo Jawa Tengah di Surakarta, Selasa (16/10/2024).

Harfizan menekankan pentingnya media monitoring sebagai alat untuk mengidentifikasi isu potensial dan menganalisis informasi yang relevan.

“Namun, sampaikan yang salah tersebut dengan cara yang benar. Untuk dapat melakukan hal tersebut, penting untuk melakukan media monitoring,” ujarnya.

Media monitoring bertujuan untuk menganalisis informasi terkini, pengidentifikasi isu potensial dan krisis, mengukur efektivitas komunikasi, dan mendukung strategi komunikasi oleh pemerintah. Selain itu, dengan memahami sentimen publik di media, pemerintah dapat segera menangani informasi negatif dan melindungi reputasinya.

Para peserta datang dari Humas Diskominfo dan Prokompim eks-Bakorwil II Jawa Tengah. (Dinkominfo Jateng)

Selain itu, Harfizan menyatakan bahwa persepsi publik kini lebih banyak dipengaruhi oleh media sosial dibanding media massa, sehingga analisis media perlu terus berkembang.

“Hal ini tentu membuat monitoring dan analisis media menjadi lebih kompleks. Jadi, penting bagi humas pemerintah untuk terus mengikuti perkembangannya,” pungkas Harfizan.

Senada dengan itu, Andre Rahmanto, akademisi dari Universitas Sebelas Maret menjelaskan bahwa monitoring media juga berfungsi sebagai manajemen isu, yang membantu mengelola hubungan antara publik dan pemerintah.

“Sementara isu ofensif yaitu isu yang dapat digunakan untuk meningkatkan reputasi organisasi, dan inilah yang perlu kita manfaatkan,” terangnya.

Lebih lanjut, Andre menjelaskan bahwa proses kehumasan mencakup ROPE, yaitu Research (penelitian), Objective (tujuan), Programming (perencanaan dan pelaksanaan), serta Evaluation (evaluasi).

“Proses evaluasi juga sangat penting, agar terus ada perbaikan untuk ke depannya. Oleh karena itu, monitoring dan analisis pemberitaan di media harus dilakukan, sebagai pengumpulan data yang digunakan dalam pengambilan keputusan,” tutur Andre.

Sementara itu, Moch Faizin dari Diskominfo Jawa Tengah mendorong agar seluruh jajaran humas di tingkat kabupaten/kota melakukan monitoring berita untuk mendeteksi masalah lebih dini dan meresponsnya dengan cepat.

“Monitoring dan analisis berita dapat menjadi early warning system, ketika terjadi masalah yang membutuhkan respon segera. Kegiatan ini juga dapat membantu pemerintah melakukan evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan, apa yang dibutuhkan publik, dan apa yang perlu diperbaiki. Sehingga, diharapkan antara pemerintah dengan masyarakat dapat tercipta saling kesepahaman,” pungkasnya.

Hm, zaman sekarang memang nggak boleh memakan informasi bulat-bulat ya, Millens? Masyarakat harus makin teredukasi biar nggak terjerumus pada berita bohong. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: