BerandaHits
Jumat, 9 Jun 2022 12:36

Tiga Tingkatan Dunia di Candi Borobudur

Bangunan Borobudur bertingkat-tingkat dan melambangkan tiga dunia. (Medcom)

Tahu nggak, bentuk bangunan Candi Borobudur yang bertingkat-tingkat menggambarkan tiga tingkatan dunia, Millens. Relief Candi Borobudur juga punya cerita dan maknanya tersendiri. Seperti apa, ya?

Inibaru.id – Candi Borobudur lebih dari sekadar bangunan bersejarah yang megah berhias relief-relief yang indah. Pada candi ini, kamu bisa menemukan konsep alam semesta menurut kosmologi Buddha. Karena alasan ini pulalah, bangunan ini dibagi dalam tiga tingkatan yang menjadi simbol dari adanya tiga dunia, Millens.

Jadi ya, tiga tingkatan di Candi Borobudur dianggap sebagai representasi urutan dunia yang bakal ditemui manusia. Yang pertama adalah dunia di mana manusia masih terikat dengan keduniawian atau Kamadhatu. Setelahnya, ada dunia di mana manusia mulai meninggalkan hasrat tersebut namun masih terikat dengan nama atau bentuk dan disebut dengan dunia Rupadhatu.

Terakhir adalah dunia di mana manusia sama sekali nggak terikat dengan hasrat keduniawian, nama, dan bentuk bernama Arupadhatu.

Dunia Kamadhatu dianggap sebagai kaki atau dasar di Candi Borobudur. Sementara itu, dunia Rupadhatu digambarkan dalam lima lantai berbentuk bujur sangkar. Yang terakhir adalah dunia Arupadhatu yang digambarkan dalam bentuk tiga lantai melingkar serta stupa induknya.

Berikut adalah penjelasannya.

Dunia Kamadhatu

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Kamadhatu berada di bagian kaki di Candi Borobudur. Meski begitu, posisinya berada di lantai dua atau setingkat di atas bagian ‘undag’. Intinya sih, kita, manusia yang hidup di bumi seperti sekarang ini tinggal di dunia ini.

Pada bagian ini pula, kamu bisa menemukan 160 relief Karmawibhangga Sutra atau yang kita kenal sebagai hukum sebab akibat. Jadi, pada relief ini, tergambar jelas sifat serta hasrat dari manusia, baik itu yang baik ataupun yang jahat seperti membunuh, mencuri, fitnah, memperkosa, dan lain sebagainya.

Dunia Rupadhatu

Relief di Borobudur memiliki banyak cerita terkait manusia. (Medcom)

Bagian Rupadhatu bisa kamu temukan pada lantai tiga sampai lantai tujuh. Kamu bakal bisa menemukan Gapura Kala Makara, Relung Arca, Jaladwara, Ghana, Keben, arca Buddha, stupa-stupa dengan berukuran kecil, dan setidaknya 1.212 relief berjenis dekoratif simbolis serta 1.300 relief cerita. Khusus untuk relief cerita, terdiri atas relief Jataka dan Avadana, Gandawyuha, Lalitavistara, Bhadracari, serta Lalitavistara.

· Relief Jataka dan Avana ada di dinding utama lorong tingkat I dan pagar langkan tingkat I dan II dunia Rupadhatu.

· Relief Gandawyuha ada di dinding utama lorong tingkat II Rupadhatu. Isinya adalah gambaran pengembaraan Sudhana demi mencapai Kebudhaan.

· Relief Bhadracari ada di dinding utama lorong tingkat III dan IV dan pagar langkan Rupadhatu yang isinya gambaran upaya Sudhana agar bisa berguru pada Boddhisatva Maitreya dan Boddhisatva Samanthabhadra.

· Relief Lavitavistara yang bisa ditemukan di dinding utama tingkat I yang menggambarkan kehidupan Buddha di Surga Tushita serta saat menyampaikan khotbah di Taman Rusa.

Dunia Arupadhatu

Kamu bisa menemukan bagian Arupadhatu pada lantai ke 8 sampai ke 10. Kabarnya sih, penghuninya adalah para dewa. Pada bagian ini, kamu bisa menemukan 72 stupa dengan bentuk lingkaran tapi ada lubangnya. Bentuknya seperti lonceng dan berisikan patung Buddha yang mengarah ke bagian luar Candi.

Yang paling besar tentu saja adalah stupa puncak dengan diameter 9,9 meter. Ketinggiannya pun ada di 42 meter di atas permukaan tanah.

Hm, menarik ya gambaran tiga dunia di Candi Borobudur ini. (Kom, Sol/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: