BerandaHits
Kamis, 8 Sep 2021 09:08

The Sin Nio, Mulan Versi Indonesia yang Berjuang untuk Revolusi

The Sin Nio, pahlawan revolusi Indonesia. (Pik/dok. Majalah Sarinah)

Kisah Mulan yang menyamar jadi laki-laki agar bisa ikut berperang beneran terjadi di Indonesia, lo. Sang pejuang adalah The Sin Nio. Sayang, nasibnya di masa tua ternyata terlunta-lunta.

Inibaru.id – Kalau membicarakan tentang karakter Mulan yang sudah beberapa kali diangkat sebagai film, maka yang terpikir adalah seorang perempuan yang menyamar jadi laki-laki untuk berjuang dalam perang. Nah, kisah ini ada di Indonesia, lo. Perempuan yang melakukannya adalah The Sin Nio!

Dari namanya saja kita sudah tahu kalau The Sin Nio ini adalah keturunan Tionghoa. Sebagaimana sekarang, orang-orang Tionghoa minoritas di Nusantara. Namun, hal ini nggak menyurutkan nasionalisme The Sin Nio sehingga membuatnya tetap ikut revolusi. Dia nggak rela Indonesia terus-terusan dijajah sehingga memutuskan untuk masuk militer sebagai tentara.

Omong-omong, di masa itu, perempuan memang jarang langsung masuk ke medan perang. Andaipun ikut terlibat, lebih ke memberikan dukungan dalam hal penyediaan makanan atau logistic lainnya bagi para pejuang, atau menjadi bagian palang merah. Nah, The Sin Nio nggak rela dengan peran perempuan yang hanya menjadi pendukung. Dia juga ingin perempuan nggak lagi dipandang sebelah mata.

Memang, cerita tentang The Sin Nio sebagai perempuan pejuang di masa revolusi melawan Belanda jarang diperbincangkan. Catatan tentangnya juga cenderung minim. Hanya, bukan berarti namanya terlupakan oleh zaman.

Menurut catatan Majalah Sarinah, tekad The Sin Nio demi bergabung dengan para prajurit membuatnya nekat menyembunyikan identitasnya sebagai seorang perempuan. Dia mengaku sebagai laki-laki. Entah bagaimana ceritanya dia bisa sampai menyembunyikan hal ini sehingga mampu bergabung di Kompi 1 Batalyon 4 Resimen 18.

Makam The Sin Nio nggak bisa ditemukan karena sudah tertumpuk makam lainnya. (Twitter.com/azmiabubakar12)

Menariknya, The Sin Nio juga mengubah namanya dengan Moechamad Moechsin. Nama yang sangat khas Jawa di masa itu. Dia memilihnya karena aslinya adalah Wonosobo, Jawa Tengah.

Perjuangannya nggak mudah, Millens. Apalagi saat itu Belanda juga melakukan adu domba dengan menyebut kaum Tionghoa sebagai mata-mata. Posisi The Sin Nio pun sempat terjepit. Dia adalah seorang Tionghoa, sekaligus perempuan yang menyamar sebagai laki-laki pula.

Begitu Indonesia merdeka, The Sin Nio pun meninggalkan militer. Dia kembali menjadi orang biasa yang tetap menyembunyikan kisahnya yang pernah menyamar menjadi prajurit laki-laki. Dia mengaku berjuang hingga Indonesia merdeka bisa memberikan kepuasan bagi dirinya sendiri.

Meski begitu, pada 1973, The Sin Nio sempat ke Jakarta untuk menuntut haknya sebagai veteran perang. Sayang, usahanya nggak langsung mendapatkan sambutan dari pemerintah. Barulah pada 1981, dia mendapatkan haknya. Dia bahkan bertemu dengan Ibu Tien soeharto. Setelahnya, dia mendapatkan surat dari Wakil Panglima ABRI Lamsamana Sudomo terkait haknya sebagai veteran.

Sayangnya, surat itu nggak menjamin hak tunjangannya sebagai veteran cair. Dia pun hidup dengan sederhana hingga meninggal di usia 70 tahun pada 1985. Lebih ironis, dia dimakamkan di TPU Layur, Rawamangun, Jakarta, bukannya di Taman Makam Pahlawan sebagai tanda penghormatan atas dedikasinya.

Kisah The Sin Nio ini nggak kalah hebat dari Mulan, ya Millens? (Kon/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Waspada Aquaplaning saat Mobil Terjang Genangan Air, Begini Cara Menghindarinya

2 Feb 2025

Aturan Minum Obat 3x Sehari, Setiap Habis Makan atau Setiap 8 Jam?

2 Feb 2025

Mengenal Ajian Semar Mesem, Konon Jadi Solusi Percintaan Orang Jawa Zaman Dulu

2 Feb 2025

Penyebab Rasa Air Minum dari Dispenser Kulkas Nggak Enak

2 Feb 2025

Bangunan Bersejarah Rumah Gan Thian Keoij di Purbalingga Kini Terbengkalai

2 Feb 2025

Tentang Gelang Tridatu dan Gelang Telon yang Kini Dipakai Siapa Saja

2 Feb 2025

Hujan dan Angin Kencang, Pohon Besar Timpa Mobil Hingga Ringsek di Semarang

2 Feb 2025

Gas Elpiji di Pengecer Kosong, Warga Sumowono: Kembali ke Tungku Kayu!

3 Feb 2025

Fenomena Langit Menawan sepanjang Februari; Ada Parade Tujuh Planet Berderet!

3 Feb 2025

Menguak Asal Meme Dua Orang di Dalam Bus Karya Genildo Rochi

3 Feb 2025

Lama Vakum, Kok Bisa The Beatles Sabet Penghargaan Grammy Awards 2025?

3 Feb 2025

Menyewa Pacar buat Kondangan, 'Yay or Nay?'

3 Feb 2025

Tuntut Keadilan Tunjangan Kinerja, Aliansi Dosen ASN Gelar Aksi Damai di Jakarta

3 Feb 2025

Refleksi Hari Kanker Sedunia 2025: Dipersatukan dalam Keunikan

4 Feb 2025

Berhari-hari Gas Elpiji Kosong, Lapak Bubur Sayur Juga Ikut Melompong

4 Feb 2025

Paket Tur Wisata ke Korea Utara; Bisa Keliling Desa, Pantai, dan Ibu Kota

4 Feb 2025

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia: Besok Nggak Lagi Antre, Harga Elpiji 3 Kg Harus Rp19 Ribu!

4 Feb 2025

Pasangan Kaku dan Pendiam, Haruskah Diubah?

4 Feb 2025

Film Animasi 'Trinil' Menjadi Magnet Baru di Museum RA Kartini

4 Feb 2025

Dulu Hanya Disajikan saat Hajatan, Kini Kapan Saja Bisa Menikmati Sego Bojan

5 Feb 2025