BerandaHits
Sabtu, 1 Agu 2025 09:01

Terlalu Banyak Diminum, Pasokan Matcha di Dunia Menipis!

Pasokan matcha di dunia semakin menipis gara-gara terlalu banyak dikonsumsi. (Getty Images/Sitthipong Inthason)

Produksi matcha di Jepang masih segitu-segitu saja di tengah semakin tingginya permintaan matcha di seluruh dunia. Akibatnya, pasokan matcha pun menipis. Siap-siap deh harganya bakal jadi lebih mahal, Gez!

Inibaru.id - Kalau ada satu minuman yang dianggap sebagai simbol minuman kekinian, barangkali matcha adalah jawabannya. Nggak hanya disajikan di kafe-kafe, matcha bisa kamu temukan dalam bentuk minuman yang dijual di pinggir jalan, hingga jadi rasa untuk sejumlah penganan. Sayangnya, di balik masifnya penggunaan matcha di sektor kuliner, ada kabar yang menyebut stok matcha di Jepang semakin berkurang.

Time, Senin (28/7/2025) menyebut, popularitas matcha meroket seiring dengan perkembangan media sosial berbasis video seperti TikTok. Konten-konten dengan tema kuliner ikut bikin matcha yang awalnya hanya populer di Jepang atau bagi mereka yang akrab dengan budaya Jepang, jadi mendunia.

Nggak hanya bikin banyak wisatawan datang ke Jepang untuk merasakan matcha asli dari negara aslinya, matcha juga diekspor ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Siapa sangka, popularitas minuman dengan warna hijau yang menarik ini terus melonjak sampai-sampai bikin pasokan matcha di Jepang semakin menipis.

Nggak percaya? Beberapa produsen matcha terkemuka seperti Ippodo dan Marukyu Koyamaen terpaksa membatasi penjualan produk mereka sejak Oktober 2024 lalu. Mereka mengumumkan bahwa stok matcha untuk berbagai jenis produk, baik dari segi ukuran maupun kemasan, akan sangat terbatas karena tingginya permintaan yang tidak dapat diimbangi dengan kapasitas produksi.

Dalam pengumumannya, Marukyu Koyamaen menulis, "Kami sangat menyesal mengumumkan bahwa ketersediaan produk matcha akan terbatas mulai sekarang."

FYI aja nih, Matcha sebenarnya berasal dari tanaman yang sama dengan teh lainnya, yaitu camellia sinensis yang dapat diolah menjadi teh hijau, oolong, hingga teh hitam. Meskipun asal usul matcha bisa ditelusuri hingga ke Tiongkok, minuman ini telah melekat dengan budaya Jepang.

Produksi matcha di Jepang hanya 6 persen dari total produksi teh di sana. (AFP/JapanTimes/Jiji)

Alasannya, ada perbedaan pada proses pengolahan dan jenis daun teh yang digunakan. Matcha diolah dari daun teh jenis tencha yang ditanam dengan cara khusus, yaitu dengan diberi naungan agar menghasilkan daun dengan kualitas terbaik.

Tapi, meskipun matcha menjadi bagian dari kebudayaan Jepang, menurut data dari Global Japanese Tea Association, produksi matcha hanya menyumbang sekitar 6% dari total produksi teh di Jepang. Ini menjelaskan mengapa pasokan matcha nggak melimpah dan harganya cenderung lebih mahal dibandingkan jenis teh lainnya.

Peningkatan permintaan yang signifikan membuat pasar matcha diprediksi akan terus berkembang pesat. Menurut Forbes, nilai pasar matcha diperkirakan akan mencapai sekitar 5 miliar dolar AS pada tahun 2028, dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 10% dibandingkan tahun 2023. Namun, meningkatnya permintaan ini tidak serta-merta diikuti dengan peningkatan pasokan yang memadai.

Memang, pada 2024, Kementerian Pertanian Jepang melaporkan bahwa hasil panen tencha tercatat naik lebih dari 2,5 kali lipat dibandingkan dengan 2014. Meski begitu, masalah cuaca dan ketergantungan pada petani yang jumlahnya nggak banyak membuat tantangan tetap besar. Pada tahun 2025, misalnya, daerah Kyoto yang merupakan salah satu penghasil utama tencha mengalami musim panen yang panas dan kering. Hal ini berimbas pada penurunan hasil panen yang berkualitas, meski tidak signifikan.

Zach Mangan, pendiri Kettl Tea yang merupakan perusahaan teh berkualitas tinggi yang berbasis di Brooklyn, Amerika Serikat menyebutkan bahwa panen tahun 2025 menghasilkan matcha yang berkualitas tinggi, namun dengan jumlah hasil yang lebih rendah. Dalam laporannya, ia memperingatkan bahwa kekurangan pasokan ini akan memicu lonjakan harga di pasar.

Hasil panen yang sedikit ini membuat harga tencha semakin melambung. Pada April 2025, harga rata-rata tencha mencapai 8.235 yen per kilogram, atau hampir dua kali lipat dari harga tahun sebelumnya. Menurut para produsen, harga ini diperkirakan akan terus naik seiring dengan terus terbatasnya pasokan.

Bagi penggemar matcha, fenomena ini menjadi dilema. Di satu sisi, kamu harus merogoh kocek lebih dalam untuk mendapatkan matcha berkualitas. Di sisi lain, minat terhadap matcha terus berkembang, baik di kalangan konsumen baru maupun mereka yang sudah lama menjadi penggemar. Lantas, apakah matcha bakal jadi minuman langka di masa depan? Semoga saja nggak sampai seperti itu ya, Gez! (Arie Widodo/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: