BerandaHits
Senin, 6 Agu 2023 17:00

Terkuaknya Misteri Mata Air Asin di Kawasan Perbukitan Sumedang

Mata air asin di Ciuyah, Sumedang. (IG/Kabargeologi)

Sumedang sangat jauh dari lautan. Tapi, di kawasan perbukitan di sana, tepatnya di Desa Ciuyah, ada mata air asin. Dari mana ya sumber air asin itu?

Inibaru.id – Sudah jadi rahasia umum kalau air asin biasanya bisa kamu temui di lautan. Tapi, di Sumedang, Jawa Barat, ada mata air asin yang ada di kawasan perbukitan. Yang lebih bikin heran lagi, jarak antara lokasi tempat mata air asin itu berada dengan pantai terdekat sangatlah jauh, mencapai puluhan kilometer. Lantas, bagaimana bisa ada sumber air asin di sana, ya?

O ya, mata air asin ini bisa kamu temui di Blok Ciseupan. Lokasinya ada di perbatasan Desa Ciuyah dan Cisarua, Kecamatan Cisarua. Mata air asin itu berbentuk sumur yang dikelilingi bebatuan dengan lebar kurang lebih 1 meter. Pada bagian dasar mata air yang ada di lahan sawah milik Uka, sering muncul gelembung udara.

Laki-laki berusia 68 tahun itu menemukan mata air asin tersebut 10 tahun silam. Setelah digali agar lebih lebar, dia kemudian membentuknya jadi kolam seperti sekarang. Keberadaan mata air asin ini pun membuatnya jadi terpikir dengan nama desa tempatnya tinggal, yaitu Ciuyah yang jika diartikan dalam Bahasa Sunda adalah air garam.

“Nama Desa Ciuyah kan sudah ada dari zaman dahulu. Sepertinya terkait dengan air asin ini. Tapi saya juga nggak mengerti kok bisa-bisanya ada mata air asin di sini. Mungkin karena dekat dengan Gunung Tampomas. Biasanya di gunung kan ada air belerang panas. Jadi, mungkin ada sisanya yang mengalir ke sini dan rasanya asin,” ucapnya sebagaimana dilansir dari Detik, Minggu (22/1/2023).

Sebenarnya, beberapa tahun silam, sudah ada beberapa peneliti yang datang dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengambil sampel dari mata air tesebut. Sayangnya, hasil penelitian atas sampel tersebut belum diungkap sampai sekarang.

Mata air asin di Desa Ciuyah disebut-sebut berasal dari lautan purba. (Tribun Jabar/Seli Andina)

Untungnya, ada pihak lain yang bisa memberikan penjelasan. Penyelidik Bumi Muda Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan dari Badan Geologi Kementerian ESDM Budi Joko Purnomo menyebut mata air asin yang ditemui di pegunungan dan jauh dari lautan bukanlah hal aneh. Ada banyak mata air serupa yang bisa ditemui di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Meski begitu, khusus untuk mata air yang ada di Sumedang, memang istimewa karena muncul dari permukaan tanah yang cukup dangkal. Kalau di tempat lain, biasanya berasal dari kedalaman puluhan atau ratusan meter.

“Unik sih mata air di Sumedang ini. Nggak hanya muncul di permukaan dangkal, ada rembesannya pula,” jelas Budi.

Dia juga menjelaskan kalau fenomena mata air asin ini kemungkinan besar berasal dari lautan purba yang dulu menggenangi kawasan Sumedang. Nah, sisa-sisa dari lautan purba tersebut terjebak di lapisan bebatuan.

“Mungkin ada rekahan pada batuan tersebut sehingga membuat ada rembesan air asin ke permukaan,” terangnya.

Yang pasti, mata air asin tersebut sama sekali nggak terkait dengan sistem air bawah tanah dari Gunung Tampomas. Selain itu, karena memiliki kadar garam yang cukup tinggi, Budi dan sejumlah peneliti lain dari Badan Geologi nggak menyarankan warga untuk meminumnya.

Setidaknya, misteri mata air asin di Sumedang ini sudah terkuak, ya, Millens. Jadi, warga pun nggak perlu heran lagi kok bisa ada mata air asin yang muncul di kawasan perbukitan. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Jajanan Latiao Akibatkan Keracunan, Dilarang Beredar!

2 Nov 2024

Ketua Panser Biru Kepareng Diperiksa Polisi Terkait Ujaran Kebencian terhadap Yoyok Sukawi

2 Nov 2024

Sebanyak 34.300 Obat Kedaluwarsa Dimusnahkan BPOM Semarang

2 Nov 2024

Mengambil Keputusan Sendiri Tanpa Penyesalan; Seni Bertanggung Jawab atas Pilihan Hidup

2 Nov 2024

Anggur 'Shine Muscat' di Jateng Aman, Dishanpan: Beli yang Berizin Edar

2 Nov 2024

Naungi 1300 Peternak, UD Pramono Mau Tutup Usai Ditagih Pajak Ratusan Juta!

2 Nov 2024

Untuk Apa Guru Besar Unpad Merekam Suara Bumi dengan AI?

3 Nov 2024

Tips Main ke Labuan Bajo dari Pulau Jawa dengan Pesawat dan Kapal Feri

3 Nov 2024

Bisa Membawa Air Hujan Berton-Ton, Kok Awan Nggak Jatuh?

3 Nov 2024

Telah Ditemukan Bioplastik yang Bisa Terurai di Laut

3 Nov 2024

Panarama Residential Resort Tawarkan Hunian Lifestyle yang Terintegrasi dengan Hunian One Stop Living

3 Nov 2024

Jangan Simpan Madu di Dalam Kulkas, Ini Sebabnya!

3 Nov 2024

KSPI: Ribuan Buruh Anak Perusahaan Sritex di Kota Semarang Di-PHK

3 Nov 2024

Polda Jateng Pastikan Selidiki Penyebab Terbakarnya Pabrik di KIK

3 Nov 2024

Menangkal Santet, Kesaktian Air Sendang Bancolono Karanganyar Pemandian Prabu Brawijaya V

3 Nov 2024

Cerita Kode Pos Indonesia yang Baru Dipakai pada Tahun 1985

4 Nov 2024

Rayakan Pergantian Musim, Masyarakat Karimunjawa Gelar Festival Thothok

4 Nov 2024

Manisnya Kisah Cinta Anak Muda Akhir 90-an di '20th Century Girl'

4 Nov 2024

Rumah yang Menginspirasi Film 'Up' Masih Berdiri Sampai Sekarang

4 Nov 2024

Di Rumah Kemasan Jateng, Kamu Bisa Membuat 'Packaging' Berkualitas

4 Nov 2024