BerandaHits
Kamis, 20 Jan 2021 15:58

Tanda SOS 'Kami Masih Hidup' di Pulau Laki, Berkaitan dengan Korban Sriwijaya Air?

Tanda SOS muncul di Pulau Laki muncul di aplikasi Google Maps, terkait pesawat Sriwijaya Air SJ 182? (Twitter/nananaganukite)

Tanda SOS 'kami masih hidup' di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, menggegerkan warganet yang membuka Google Maps. Apakah terkait dengan para korban Sriwijaya Air SJ-182?

Inibaru.id – Warganet digegerkan dengan kemunculan tanda SOS di aplikasi Google Maps, tepatnya di Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Saat diklik, tanda SOS itu memunculkan tulisan "kami masih hidup". Pulau Laki diketahui adalah lokasi terdekat dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Dalam dunia persandian, SOS adalah tanda bahaya yang merupakan kode morse internasional. Hal itu tentu saja memunculkan spekulasi banyak pihak.

Terkait hal ini, Badan SAR Nasional (Basarnas) mengaku belum menerima informasi lebih detail mengenai hal ini dan kaitan tanda tersebut dengan kasus kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Mereka juga enggan berspekulasi.

“Sampai sekarang saya malah belum dapat info terkait hal tersebut. Nanti kami akan cek lagi,” terang Direktur Operasi Basarnas Brigjen Rasman MS, Rabu (20/1/2021). “Jadi untuk tanda SOS ini, kami dalami lagi dan nggak bisa berspekulasi terkait penumpang yang hidup.”

Saat tanda SOS di Pulau Laki di-klik, muncul tulisan "Kami Masih Hidup". (Twitter/nananaganukite)

Lebih lanjut, Rasman mengatakan, bisa jadi tanda SOS juga dibuat penyelam Basarnas yang memang mendirikan posko di Pulau Laki. Menurutnya, mungkin saja tanda itu sengaja dibuat untuk memudahkan tim lain bergerak ke lokasi.

“Sebagai informasi, ada tim penyelam yang memang memasang posko di Pulau Lancang dan Pulau Laki. Ada juga yang mendirikan posko di Tanjung," terangnya.

Sebagai informasi, saat ini evakuasi jenazah dan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 telah memasuki hari ke-12 . Nggak hanya di sekitar Kepulauan Seribu, pencarian bahkan dilakukan hingga ke pesisir utara Banten dan DKI Jakarta.

Hingga kini memang belum ada kejelasan maksud tanda SOS yang muncul di Pulau Laki, Kepulauan Seribu ini. Sebagaimana Basarnas, sebaiknya kamu juga nggak sembarangan berspekulasi dan tunggu kelanjutannya saja. (Kum/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: