BerandaHits
Senin, 29 Agu 2021 14:00

Suka Guyonan Receh, Tanda Cerdas atau Kerusakan Otak?

Suka Guyonan Receh, Tanda Cerdas atau Kerusakan Otak?

Guyonan receh tanda kecerdasan? (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Siapa sih yang nggak suka dengan guyonan receh. Eh, asal kamu tahu, nggak semua orang bisa cepat memahaminya, lo. Nah, kira-kira, kalau secara ilmiah, suka guyonan receh ini tanda kecerdasan atau malah ada masalah di otak, ya?

Inibaru.id – Kamu pasti punya teman yang sering melontarkan guyonan receh. Atau, jangan-jangan kamu sendiri yang suka melontarkannya dan mudah tertawa dengan guyonan receh nan unfaedah. Sebenarnya, suka guyonan receh ini tanda kecerdasan atau malah ada yang salah pada otak, ya?

Kalau kamu pikir semua orang bisa menikmati guyonan receh, nggak tepat, lo, Millens. Realitanya, banyak orang yang bahkan harus berpikir lama hanya untuk mengetahui kalau yang sedang mereka lihat atau dengar itu adalah guyonan receh. Nah, guyonan receh atau yang dimaksud dengan lebih detail di sini adalah puns alias permainan kata ini ternyata jadi bahan penelitian di banyak tempat, lo.

Salah satunya adalah penelitian yang diterbitkan di jurnal Intelligence. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa mereka yang sering menggunakan atau mudah tertawa dengan guyonan receh cenderung kreatif, pintar, dan memiliki sikap baik yang diturunkan oleh orang tua. Guyonan receh juga dianggap sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan baik.

Penulis buku The Pun Also Rises, John Pollack yang aktif di University of Colorado, Amerika Serikat menyebut permainan kata sebagai pertunjukan bahwa seseorang sangat cerdas. Otak mereka memiliki kemampuan mengurai bahasa dengan lebih baik, memahami kata-kata yang rumit, sekaligus mengerti nuansa dari kata-kata tersebut.

Sayangnya, di sisi lain, penelitian yang diterbitkan dalam National Library of Medicine yang terbit pada 2016 menunjukkan bahwa penderita penyakit neuropsikiatri Witzelsucht cenderung lebih sering membuat lelucon recehan. Intinya sih, hal ini menandakan adanya masalah pada otak.

Guyonan receh ternyata bisa membuat kedua otak aktif. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)
Guyonan receh ternyata bisa membuat kedua otak aktif. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Meski begitu, kasus ini cenderung langka kok, Millens. Jadi, kamu nggak usah khawatir berlebihan ya.

Mengapa Ada Orang yang Susah Memahami Guyonan Receh?

Pollack menyebut orang-orang yang nggak suka guyonan receh atau permainan kata sebagai orang-orang yang cenderung suka dengan aturan dan mendewakan kesopanan. Hm, tapi sepertinya tuduhan ini lumayan berlebihan ya, mungkin saja memang dia nggak terbiasa dengan guyonan-guyonan ini.

Satu hal yang pasti, membuat lelucon receh ini ternyata bisa membuat kedua bagian otak kita, aktif, lo. Jadi gini, otak kiri ternyata memproses dasar dari permainan katanya, sementara otak kanan memproses punch-line, alias bagian yang bakal jadi humornya

Intinya sih, banyak kok orang yang suka dengan guyonan receh. Cuma level kerecehannya saja yang mungkin berbeda-beda. Kalau kamu, seberapa receh nih level guyonannya, Millens? (Idn/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025