BerandaHits
Minggu, 29 Agu 2020 10:59

Subsidi Kuota Internet Pendidikan Hanya untuk Daerah Terjangkau Sinyal

Subsidi kuota untuk siswa, guru, mahasiswa, dan dosen hanya berlaku di daerah yang terjangkau internet. Padahal, banyak daerah yang masih nggak terjangkau. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Subsidi kuota internet untuk kebutuhan belajar mengajar secara daring hanya diberikan pada siswa dan pengajar di wilayah dengan akses internet. Lantas, bagaimana nasib mereka yang berada di daerah tanpa akses internet?

Inibaru.id – Saat melakukan rapat kerja (Raker) bersama dengan Komisi X DPR RI pada Kamis (27/8/2020), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyebut pemerintah bakal memberikan subsidi kuota internet. Subsidi ini akan dinikmati siswa, mahasiswa, guru, serta para dosen selama September hingga Desember 2020.

“Kami sudah mendapatkan persetujuan untuk anggaran sebesar Rp 9 triliun untuk tahun ini yang bisa dikerahkan untuk pulsa atau kuota data bagi para siswa, guru, mahasiswa serta dosen hingga 3-4 bulan ke depan,” ucap Nadiem saat berada dalam rapat yang diselenggarakan di Gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta ini.

Nantinya, para siswa bisa mendapatkan kuota sebanyak 35 GB per bulan. Sementara itu, guru akan mendapatkan kuota lebih besar, tepatnya 42 GB per bulan. Khusus untuk mahasiswa dan para dosen, kuotanya sebesar 50 GB per bulan.

Selain subsidi kuota, anggaran juga sudah disiapkan untuk memberikan tunjangan bagi tenaga pendidik. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Nggak hanya kuota, anggaran ini ternyata juga dialokasikan untuk memberikan tambahan penerima tunjangan bagi guru, dosen, serta guru besar.

“Dari Rp 9 Triliun, sebanyak Rp 1,7 triliun untuk mengamankan tambahan penerima tunjangan profesi guru dan tenaga pendidikan dan tenaga profesi, dosen, dan guru besar,” terangnya.

Sayangnya, di balik kabar yang disambut hangat masyarakat ini, ada fakta lain yang cukup mengecewakan, yakni penerima subsidi hanyalah siswa dan para pengajar yang berada di daerah terjangkau akses internet. Bagi mereka yang berada di wilayah yang nggak terjangkau, nggak akan mendapatkannya.

Banyak siswa yang kesulitan mendapatkan akses internet untuk belajar. (Liputan6/AFP/Agung Supriyanto)

“Bagaimana bagi daerah yang nggak punya akses internet? Itu sebagian besar daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan), 80 persennya daerah hijau. Jadi mereka tetap bisa menjalankan aktivitas kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Toh karena nggak ada akses internet, ya nggak kita beri,” ucap Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Jumeri, Jumat (28/8).

Nantinya, penyedia internet yang akan menjalankan subsidi ini adalah Telkomsel, XL, serta Indosat Ooredo. Setiap operator akan menjalankannya sesuai dengan nomor ponsel yang dimiliki peserta didik.

Padahal, banyak siswa dan guru yang kesulitan mendapatkan akses internet sehingga nggak bisa menjalankan aktivitas belajar mengajar secara daring dengan baik, Millens. Jadi, apakah menurutmu subsidi kuota ini bakal bisa bermanfaat bagi semua orang? (Jaw/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024