BerandaHits
Selasa, 12 Des 2022 07:47

Stres Tingkat Rendah hingga Sedang Baik untuk Otak

Tingkat stres yang rendah hingga sedang dapat meningkatkan kemampuan otak dalam merekam memori kerja. (Canva)

Jika kamu merasa sedang stres, jangan panik dulu, ya! Ada studi yang mengatakan stres tingkat rendah hingga sedang justru mendorong kinerja otakmu.

Inibaru.id - Banyak tips atau kiat di internet dan buku tentang bagaimana cara menghindari stres. Tapi tahukah kamu, nggak semua stres itu memberikan dampak buruk, lo.

Temuan baru dari University of Georgia menunjukkan, sedikit stres sebenarnya bisa sangat bermanfaat bagi tubuh dan otak. Stres pada tingkat ringan dapat mendorong seseorang keluar dari zona nyaman yang baik untuk meningkatkan kerja otak.

Tim peneliti mengatakan tingkat stres yang rendah hingga sedang dapat meningkatkan kemampuan otak dalam merekam memori kerja. Memori kerja mengacu pada informasi jangka pendek yang digunakan orang untuk menyelesaikan tugas sehari-hari. Contohnya mengingat nomor telepon seseorang atau mengingat arah saat mengemudi.

“Ada sedikit informasi tentang efek stres yang lebih terbatas. Temuan kami menunjukkan bahwa tingkat stres yang dirasakan rendah hingga sedang dikaitkan dengan peningkatan aktivitas saraf memori kerja, menghasilkan kinerja mental yang lebih baik," kata penulis studi utama Assaf Oshri, profesor asosiasi di Sekolah Tinggi Ilmu Keluarga dan Konsumen, seperti dikutip dari situs Study Finds, Rabu (23/11/2022).

Pada studi terbaru, tim menganalisis rangkaian pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) terhadap lebih dari 1.000 orang dari berbagai latar belakang ras dan etnis. Peserta penelitian diberi pertanyaan tentang seberapa sering mereka mengalami pikiran atau perasaan tertentu.

Misalnya, seberapa sering dia merasa kesal dalam waktu satu bulan, seberapa puas dia pada berbagai hal dalam hidupnya, dan bagaimana lingkar pertemanan berperan dalam aktivitas sosialnya.

Jejaring sosial peserta juga dianalisis melalui sejumlah ukuran berbeda. Contohnya bagaimana perasaan mereka tentang kemampuan mereka sendiri untuk menangani kejadian nggak terduga, seberapa puas mereka terhadap hidupnya, dan ketersediaan dukungan berbasis teman di seluruh jaringan sosial mereka.

Orang yang melaporkan dukungan sosial tingkat tinggi dari teman dan keluarga lebih mampu mengatasi tingkat stres rendah hingga sedang dengan cara yang sehat.

“Bagi sebagian orang, menghadapi kesulitan adalah hal yang baik. Tapi bagi yang lain, mungkin tidak," tutur Oshri.

Jangan Sampai Stres Tingkat Tinggi!

Stres yang mencapai tingkat tinggi dapat merusak kesehatan seseorang. (Freepik/Cookie Studio)

Penulis penelitian menekankan bahwa manfaat tersebut terbatas pada stres sedang. Karena begitu tingkat stres mencapai tingkat tinggi, kondisi itu dapat merusak kesehatan seseorang.

“Hasil buruk dari stres cukup jelas dan bukan hal baru,” kata penulis studi utama Assaf Oshri, profesor asosiasi di Sekolah Tinggi Ilmu Keluarga dan Konsumen, seperti dikutip dari situs Study Finds, Rabu (23/11/2022).

Terus-menerus merasa stres dapat mengubah struktur otak seseorang. Saat seseorang sangat stres secara teratur, itu menyebabkan berkurangnya kemampuan otak yang berperan melakukan pengendalian otot, pengambilan keputusan, pengendalian diri, pengaturan emosi, dan banyak lagi.

Stres kronis juga terkait dengan peningkatan kerentanan terhadap berbagai penyakit mulai dari mual dan migrain hingga hipertensi dan penyakit jantung.

Jadi, stres itu hal yang normal dan nggak perlu kamu hindari ya, Millens! Kamu cukup mencari cara untuk tenang agar stresmu nggak berlarut-larut sampai ke tingkat yang lebih tinggi. (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Studi: Stres Pada Tingkat Tertentu Baik untuk Otak.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024

Sepenting Apa AI dan Coding hingga Dijadikan Mata Pelajaran di SD dan SMP?

12 Nov 2024

Berkunjung ke Dukuh Kalitekuk, Sentra Penghasil Kerupuk Tayamum

12 Nov 2024

WNI hendak Jual Ginjal; Risiko Kesehatan Apa yang Bisa Terjadi?

13 Nov 2024

Nggak Bikin Mabuk, Kok Namanya Es Teler?

13 Nov 2024

Kompetisi Mirip Nicholas Saputra akan Digelar di GBK

13 Nov 2024

Duh, Orang Indonesia Ketergantungan Bansos

13 Nov 2024

Mengapa Aparat Hukum yang Paham Aturan Justru Melanggar dan Main Hakim Sendiri?

13 Nov 2024

Lindungi Anak dari Judol, Meutya Hafid: Pengawasan Ibu Sangat Diperlukan

13 Nov 2024

Diusulkan Jadi Menu Makan Sehat Gratis, Bagaimana Nutrisi Ikan Sarden?

14 Nov 2024

Mencicipi Tahu Kupat Bu Endang Pluneng yang Melegenda Sejak 1985

14 Nov 2024

PP Penghapusan Utang: Beban Utang Nelayan Rp4,1 Miliar di Batang Dihapus

14 Nov 2024

Tanda Kiamat Semakin Bertambah; Sungai Eufrat Mengering!

14 Nov 2024

Sah! Nggak Boleh Ada Pembagian Bansos dari APBD Jelang Coblosan Pilkada

14 Nov 2024

Pesan Sekda Jateng saat Lantik 262 Pejabat Fungsional: Jangan Anti-Kritik!

14 Nov 2024