BerandaHits
Senin, 26 Apr 2020 14:10

Stay di Kos Demi Cegah Corona? Kami Nggak Takut!

Masak sebisanya adalah modal utama anak kosan demi mempertahankan hidup di tengah pandemi. (Inibaru.id/ Sitha Afril)

Keputusan larangan mudik yang diumumkan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu memang cukup mengejutkan. Meski begitu, banyak orang yang memang memilih untuk bertahan di tanah rantau meski menahan rindu saat Lebaran. Apa saja alasannya, ya?

Inibaru.id – Semenjak pembatasan fisik diberlakukan, banyak mahasiswa yang pulang ke kampung halaman. Namun, nggak sedikit juga yang bertahan di kos karena daerah asalnya masuk zona merah atau karena alasan lainnya.

Tentu saja, bertahan di kos di tengah pandemi nggak mudah untuk dilakukan. Apalagi, menjelang Lebaran, sangat jarang warung atau toko yang masih buka.

Bukan masalah rasa, saat ini, mengutamakan perut kenyang adalah prioritas untuk bertahan dalam pembatasan fisik yang diberlakukan. (Inibaru.id/ Sitha Afril)<br>

“Aku itu orangnya suka sama hal-hal yang praktis, tapi karena Corona, aku harus terbiasa ribet. Ya contohnya urusan makan begini, apa-apa harus disiapin sendiri. Dulu makan tinggal beli, kalau mager bisa pesan delivery. Sekarang? Harus masak sendiri biar yakin kalau bahan makanannya bersih dan sehat!” kata Dhita, mahasiswa asal Jakarta yang bertahan di Tembalang. Kota Semarang.

Kebetulan, saya adalah teman satu kos Dhita. Bersama dengan satu orang lagi dari Bali bernama Mila, kami bertiga memilih untuk tetap bertahan di kos di tengah pandemi Corona yang semakin parah.

Dhita mengaku alasan utama stay di Semarang karena dilarang pulang oleh ibunya. Hal ini disebabkan oleh Jakarta yang sudah masuk dalam zona merah Corona.

“Ibu bilang mending aku di sini aja, lebih aman. Tapi kalau boleh jujur, aku pengin lebaran di rumah sih.” kata Dhita.

Alasan lain diungkap Mila. Dia justru enggan pulang ke Bali karena sedang berada dalam fase nyaman-nyamannya di Semarang.

Meski ribet, setidaknya Corona menjadikan anak kos lebih mandiri. (Inibaru.id/ Sitha Afril)<br>

“Bunda sempat nyuruh balik, tapi Papaku nggak dukung dan aku senang. Haha!” kelakar Mila sambil mencuci perkakas dapur seusai masak.

“Lagian aku lagi betah-betahnya di Semarang juga, jadi ya meski nggak ke mana-mana, aku tetep enjoy. Di rumah nggak bisa chill, kalau di kosan bisa main HP sampai pagi. Hahaha.” Imbuhnya.

Memang sih, pelarangan mudik ini ibarat buah simalakama. Di satu sisi, ini merupakan langkah yang diperlukan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Namun, di sisi lain, membuat banyak orang nggak bisa pulang ke kampung halaman, khususnya di momen Lebaran.

Anyway, saya juga punya alasan untuk tetap stay di kos . Selain mengalami masalah internet jika harus tinggal di rumah, di sana juga sering terjadi pemadaman listrik bergilir. Untungnya, orang tua juga mendukung keputusanku.

“Udah di Tembalang aja, daripada pulang bawa penyakit!," ucap Ibuku.

Yap, nggak masalah! Meski harus bener-bener survive sendiri di kos, setidaknya hal ini lebih baik untuk dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.

So, buat kalian semua, baik yang masih bertahan di kos ataupun sudah kembali ke kampung halaman, tetap semangat dan sehat ya! Semoga pandemi Corona segera berlalu. (Sitha Afril/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: