BerandaHits
Minggu, 2 Des 2017 00:36

Siklon Dahlia hingga 3 Desember

Siklon Tropis Dahlia (Twitter.com/infobmkg)

Siklon tropis Dahlia yang menggantikan siklon tropis Cempaka diprediksi akan hilang 3 Desember sejak muncul 30 November. Perlu antisipasi semua pihak karena tak hanya di wilayah pesisir selatan, hujan lebat berkemungkinan menyebabkan banjir di daerah perkotaan.

Inibaru.id – Setelah siklon tropis Cempaka mengalami depresiatau melemah, muncul lainnya bernama siklon tropis Dahlia. Dilansir dari Antaranews (30/11/2017), siklon yang disebut terakhir itu diprediksi terus bergerak di daratan Indonesia hingga 3 Desember 2017. Hal tersebut disampaikan Deputi Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Prabowo Mulyono.

“Siklon Cempaka melemah sejak 29 November 2017 sore, tadi pagi (Kamis, 30/11/2017- Red) sudah punah. Untuk Siklon Dahlia minimal sampai 3 Desember masih ‘exist’," kata Prabowo saat dihubungi Antaranews, Kamis.

Prabowo memaparkan, Siklon Dahlia saat ini berada di 400 kilometer di Jawa bagian barat dengan intensitas kategori 1, yang ditandai dengan kecepatan angin 65 km per jam.

Baca juga:
Ketika Ngurah Rai Ditutup, Bali Kehilangan Devisa Rp 250 Miliar/Hari
Kenapa Badai Dinamai Bunga dan Buah?

BMKG memprediksi, siklon Dahlia akan bergerak ke arah timur menyusuri Pantai Selatan dan intensitasnya akan meningkat menjadi kategori 2 dengan kecepatan angin 85 km per jam dalam 24 jam.

Beberapa daerah diperkirakan akan terdampak siklon tersebut, di antaranya Lampung, Jawa bagian Barat, Jawa bagian Selatan, Bengkulu Selatan dan di pesisir pantai Jawa Timur.

“Selain angin, daerah-daerah tersebut akan terkena dampak seperti pertumbuhan awan, hujan skala sedang hingga lebat,” ujar Prabowo.

Baca juga:
Saat Badai Cempaka "Layu", Badai Dahlia "Bersemi"
Efek Erupsi Gunung Agung bagi Pariwisata Bali

Begitu pula, dia menambahkan, di daerah perkotaan yang perlu diwaspadai adalah adanya banjir, pohon tumbang, dan longsor di dataran tinggi.

Menurut Prabowo, siklon Dahlia akan bergerak menjauhi wilayah Indonesia ke arah selatan, masuk ke bagian Utara Perth dan hilang di daratan Australia pada 3 Desember. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024