BerandaHits
Jumat, 23 Apr 2020 19:55

Sidang Skripsi Online: Penuh Catatan, tapi Bisa Dilakukan!

Sidang skripsi online selama pandemi corona. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Metode pelaksanaan sidang skripsi pada masa pandemi corona oleh banyak universitas di Indonesia diselenggarakan secara online. Bisakah itu berjalan dengan baik?

Inibaru.id – Rasa tegang menghadapi sidang skripsi masih melekat di ingatan saya kendati peristiwa itu telah berlangsung dua tahun silam. Gugup rasanya harus berhadapan langsung dengan para penguji. Hm, gimana perasaan mereka yang, karena corona, belakangan melakukannya via daring, ya?

"Beda!" tegas Rahmat Hidayat, mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang belum lama ini melaksanakan sidang skripsi. "Rasa gugup sidang online lebih kecil ketimbang offline."

Rahmat, sapaan akrabnya, tahu betul perbedaan tersebut karena dia merasakan keduanya, yakni secara offline saat seminar proposal dan online saat sidang skripsi. Menurutnya, sidang daring yang dilakukannya via Teleconference memang nggak bikin waswas, tapi terbatas dalam segi interaksi.

"Kalau tatap muka, saya merasa lebih leluasa berdialog dan paham poin-poin yang dikatakan dosen," tuturnya via pesan singkat, Sabtu (18/4).

Yap, saat menghadapi sidang skripsi pada 2018 lalu, saya pun merasa coretan-coretan dari dosen pada draf skripsi begitu membantu saat merevisi skripsi pasca-sidang. Setali tiga uang, Rahmat pun merasa demikian.

“Pas sempro (seminar proposal) offline, saya tahu kesalahan dalam skripsi secara lebih detail, hingga dari segi redaksional,” ujar dia.

Terkendala Koneksi Internet

Tensi gugup saat sidang skripsi online lebih kecil. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Lain Rahmat, lain pula Mifta. Gadis bernama lengkap Miftahul Jannah itu mengaku, kesulitan terbesarnya saat menjalani sempro daring adalah koneksi internet.

Kepada saya, mahasiswa yang juga kuliah di UIN Sunan Kalijaga itu mengeluhkan koneksi internet yang beberapa kali bermasalah saat sempro berlangsung. Dia bilang, presentasi 30 lembar yang kalau bertatap muka bisa berlangsung lebih cepat, harus dilaluinya berjam-jam karena koneksi trouble.

“Beberapa kali koneksi (internet) trouble, jadi harus mengulangi yang sudah diucapkan dan mendengarkan lagi (penjelasan dosen). Ini bikin lama,” kata Mifta.

Dia menambahkan, pihak UIN sejatinya telah memberikan bantuan kuota, tapi hanya untuk provider tertentu, dan hanya untuk mengakses aplikasi belajar atau e-learning.

Mifta berharap, jika pandemi corona terus berlangsung, kampusnya bersedia memberi bantuan kuota khusus untuk para mahasiswa dan dosen yang melakukan atau menguji sidang skripsi.

“Iya dong, baiknya disediakan akses internet yang kuat, cepat, agar video nggak buffering , suara nggak hilang atau terpotong!” pungkas perempuan asal Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tersebut.

Hm, kalau pandemi ini nggak segera berakhir, sejumlah catatan memang harus diselesaikan. Namun, saya percaya, ini bisa dilakukan. Sepakat? (Isma Swastiningrum/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024