BerandaHits
Kamis, 7 Des 2022 13:05

Sextortion dan Langkah yang Harus Dilakukan saat Jadi Korban

Sextortion adalah salah satu bentuk kekerasan seksual yang berupa pemerasan seksual di dunia maya. (Images.Squarespace)

Sextortion merupakan pemerasan seksual yang dilakukan di dunia maya. Jika menjadi korban, inilah langkah yang harus kamu lakukan.

Inibaru.id - Kemudahan di dunia maya membuat para penggunanya termanjakan dengan banyak fitur yang menguntungkan. Tapi bagi sekelompok orang yang jumlahnya nggak sedikit, dunia dalam jaringan adalah sarana untuk melakukan tindak kejahatan, salah satunya pemerasan seksual.

Kamu pernah mendengar istilah sextortion, Millens? Ini adalah salah satu jenis kejahatan seksual di dunia maya yang memakan banyak korban. Sayangnya, payung hukum di Indonesia terkait masalah ini masih lemah.

Menurut National Cyber Security Center, sextortion adalah bentuk serangan phishing dimana pelaku akan memaksa para korban untuk membayar tebusan berupa bitcoin setelah mengancam akan membagikan video atau foto privasi korban.

Di Indonesia sendiri, kekerasan seksual yang berujung pemerasan seksual di dunia daring banyak sekali bentuknya, seperti pelecehan di dunia maya hingga penyebaran foto atau video intim tanpa izin.

Jumlah laporan pun nggak sedikit. Melansir dari Tempo (29/6/2021), Komnas Perempuan mengungkap ada 940 kasus yang dicatat sepanjang tahun 2020. Angka ini meningkat pesat dari tahun sebelumnya, 2019, yang mencatat sebanyak 241 kasus.

Bahkan, Global Corruption Barometer Asia 2020 Transperency International mengungkapkan bahwa Indonesia menempati urutan pertama kasus sextortion tertinggi di Asia.

Bagaimana Sextortion Terjadi?

Foto atau video pribadimu akan dijadikan senjata untuk melakukan pemerasan. (Shutterstock)

Kamu penasaran bagaimana sextortion bisa terjadi, Millens? Mungkin ilustrasi satu ini bisa memberimu sedikit pencerahan.

Kamu tentu sudah nggak asing dengan aplikasi chatting dan media sosial sebagai pintu perkenalan pertama dengan teman online, kan? Melalui itu, pelaku bercerita hal-hal yang membuat iba dengan tujuan menimbulkan rasa kasihan dan simpati.

Nah, di sini niat jahat sudah direncanakan secara sistematis oleh pelaku. Korban akan dibujuk agar mengirim foto telanjang atau video call sex (VCS).

Hasil kiriman foto dan rekaman VCS ini kelak akan dijadikan umpan untuk memeras korban agar mengirimkan uang atau diajak berhubungan seksual. Kalau menolak, foto dan video ini akan disebar di media sosial untuk mempermalukan korban.

Kasus-kasus lain yang sering terjadi adalah kasus ancaman distribusi, konten ilegal, pemberdayaan korban, pencemaran nama baik, penguntitan secara daring, dan pengelabuan.

Yang Bisa Kamu Lakukan Jika Jadi Korban

Jika kamu jadi korban sextortion, simpan semua barang bukti berupa tangkapan layar percakapan dengan pelaku. (Unsplash)

Ancaman sextortion bisa terjadi kepada siapa saja. Jika ini terjadi padamu, selalu ingatlah bahwa kamu nggak sendirian dan itu bukan kesalahanmu.

Setelah itu, kamu bisa melakukan langkah-langkah yang direkomendasikan oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) berikut.

1. Simpan semua barang bukti

Simpan tangkapan layar komunikasi pertama dengan pelaku saat dia memeras dan mengancam menyebarkan konten intim. Simpan juga tangkapan layar akun-akun profil media sosial yang digunakan pelaku. Buat kronologi semua barang bukti dan kronologi hubunganmu dan dia.

2. Putuskan kontak dengan pelaku

Segera blokir kontak dengan pelaku dan hapus profil media sosial yang kamu gunakan sebagai titik kontak dengan pelaku. Penghapusan dilakukan supaya pelaku nggak memeras lewat kontak teman-temanmu yang ada di media sosial. Tentunya, sebelum menghapus, pastikan sudah menyimpan barang bukti.

3. Laporkan ke paltform digital

Segera laporkan akun pelaku ke platform digital tempat dia menyebarkan konten intim tersebut setelah merapikan semua bukti. Setiap media sosial mempunyai kontak antikekerasan seksual yang bisa dihubungi korban supaya konten tersebut nggak menyebar lebih lanjut dan terhindar dari teror pelaku.

Itulah sekilas tetang sextortion yang sedang marak di dunia maya, Millens. Mulai sekarang sebagai netizen sudah seharusnya kita lebih berhati-hati lagi karena predator seksual semakin tersebar di mana-mana. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: