BerandaHits
Kamis, 9 Jun 2021 14:00

Sering Terlihat di Drama, Begini Fakta Sebenarnya Tinggal di Rumah Atap Korea

Rumah atap Korea, sering muncul di Drakor, penanda hunian dari kalangan kelas bawah. (koreandramaland.com)

Di banyak drama korea (drakor) seperti Start-Up, ada tokoh yang tinggal di rumah kecil di atas bangunan lain. Rumah ini dikenal sebagai rooftop house atau rumah atap Korea. Realitanya, rumah ini diperuntukkan bagi kalangan kelas bawah.

Inibaru.id – Kamu penggemar drama Korea, Millens? Kalau iya, pasti pemandangan rumah atap alias rooftop house sudah sering kamu liat. Rumah-rumah ini bisa dijadikan hunian bagi tokoh utama atau tokoh pembantu di drakor-drakor tersebut. Biasanya, sih, tokoh-tokoh ini seperti digambarkan dari kalangan bawah yang berusaha keras untuk meraih kesuksesan.

Sebagai contoh, yang belakangan sempat viral di Indonesia adalah drama Start-Up. Dua karakter di drama ini, Lee Chulsan and Nam Dosan tinggal di rumah atap. Nah, rumah atap ini dikabarkan memiliki sewa yang murah dibandingkan dengan hunian jenis lainnya sehingga digemari oleh orang-orang dari kelas bawah yang membutuhkan tempat tinggal di kota besar.

Jumlah rumah atap alias rooftop house di Korea memang nggak banyak-banyak banget, Millens. Ada juga pilihan lain bagi warga Korea Selatan kelas bawah untuk mendapatkan hunian murah. Hanya, rumah atap memang lumayan terjangkau harga sewanya.

Per 2014 lalu, harga sewa per bulannya sekitar 300 ribu Won atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 4,2 juta per bulan. Tapi, kamu harus punya deposit tabungan 5 juta Won alias sekitar Rp 70 jutaan sebagai persyaratan untuk menyewanya.

Kesannya mahal, ya? Ya kalau di Korea sana, upah minimum bulanannya sekitar 1,8 juta Won atau lebih dari Rp 23 juta per bulan pada 2021 ini. Jadi ya sebenarnya masih bisa dijangkau.

Dibandingkan hunian lain, rumah atap harga sewanya cenderung lebih murah. (koreandramaland.com)

Apalagi, mereka yang upah bulanannya mepet upah minimum tentu harus berhitung lagi untuk membayar listrik, air, gas, dan kebutuhan harian. Daripada menyewa apartemen studio yang harganya bisa mencapai Rp 7 jutaan setiap bulan, jelas rumah atap ini bisa jadi pilihan yang lebih baik.

Masalahnya, ada harga ada juga rupa. Rumah atap punya banyak risikonya sendiri. Sebagai contoh, banyak kabel listrik berseliweran di sana. Otomatis, penghuninya harus benar-benar hati-hati agar nggak sampai kesetrum atau mengalami kecelakaan di sana.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah nggak adanya pohon atau peneduh di rumah atap ini. Ditambah dengan kecenderungan jarak antara atap dan lantai rumah yang rendah, kalau di siang hari, khususnya di musim panas, rumah ini bakal sangat panas sehingga bikin penghuninya sangat nggak nyaman.

Nah, karena posisinya yang ada di atas gedung atau apartemen lainnya, otomatis lokasi rumah atap ini juga sangat tinggi, Millens. Anginnya juga bakal sangat kencang. Kalau kamu menjemur baju di sana dan nggak menjepitnya di jemuran, bisa jadi baju-baju ini bakal hilang tertiup angin. Susah juga ya.

Kalau di drakor-drakor, kayaknya asyik ya bisa tinggal di rumah atap Korea. Padahal, aslinya rumah ini hanya disewa oleh orang-orang dari kalangan kelas bawah. Memang, realita seringkali nggak sesuai dengan yang di layar kaca, Millens. (Ini, Moj/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: