BerandaHits
Rabu, 20 Okt 2020 20:00

Seperti di Among Us, Impostor Juga Ada di Dunia Nyata; Yuk, Kenali!

Impostor ada di dunia nyata! (Medcom/Among Us)

Istilah impostor yang populer berkat gim Among Us kerap dijadikan julukan bagi orang licik. Namun di kehidupan nyata, ternyata ada pula sindrom impostor lo. Apa gejalanya?

Inibaru.id – Istilah "impostor" belakangan populer di tengah masyarakat seiring dengan gim Among Us yang dimainkan oleh berbagai kalangan. Pada mobile game tersebut, fungsi sosok impostor adalah untuk menipu, membunuh karakter lain, dan membuat pemain lain nggak menyelesaikan misinya.

Istilah impostor yang mengacu pada hal-hal negatif ini kerap dilontarkan untuk menyebut orang yang licik, nggak terkecuali pada spanduk aksi tolak Omnibus Law belum lama ini. Istilah ini disematkan pada para anggota DPR yang mengesahkan undang-undang tersebut.

Nah, buat kamu yang juga sering menggunakan kata tersebut, sebetulnya istilah impostor memang ada di dunia nyata, lo. Psikolog Klinis UGM Tri Hayuning Tyas dikutip dari CNBC mengungkapkan, ada istilah impostor syndrome atau impostor phenomenon dalam dunia kesehatan mental.

Istilah impostor dikenal dari gim Among Us. (Youngster.id)

Sindrom ini merupakan fenomena psikologis yang membuat seseorang nggak mampu menerima dan menginternalisasi keberhasilan yang diraihnya.

“Orang yang mengalami impostor syndrome selalu mempertanyakan dirinya sendiri atas pencapaian atau prestasi yang telah diraih," ungkapnya via laman resmi UGM. "Dia merasa kesuksesan yang berhasil merupakan bentuk keberuntungan atau kebetulan, bukan kemampuan intelektual diri.”

Karenanya, seseorang dengan sindrom ini nggak pernah berhenti meragukan keberhasilannya. Akibatnya, penderitanya akan merasa ketakutan kondisinya tersebut diketahui orang lain, bahkan dianggap sebagai penipu.

“Ada kekhawatiran ketahuan, sebab dia merasa selama ini melakukan penipuan atau berbuat curang. Padahal pencapaian atau prestasi itu nyata karena memang benar-benar mampu atau pintar,” tambahnya.

Bukan Gangguan Jiwa

Penderitanya nggak percaya pada kemampuan diri sendiri. (Relocate magazine)

Oya, perlu kamu tahu, impostor syndrome nggak termasuk gangguan jiwa. Namun, seseorang dengan gangguan ini dapat merasa cemas, stres, atau depresi, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

Fenomena impostor kali pertama dicetuskan Psikolog Rose Clance dan Suzzane Imes pada 1978. Sindrom ini banyak dijumpai pada perempuan cerdas dengan pencapaian yang tinggi. Dari tahun ke tahun, fenomena tersebut nggak cuma ditemukan pada perempuan, tapi juga laki-laki.

“Sindrom ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada orang yang harus menunjukkan performa pencapaian intelektual. Umum dijumpai saat seseorang memulai perjalanan intelektual atau karier baru, juga pada orang dengan karakter perfeksionis,” tandasnya.

Menurut Tyas, sindrom ini berbeda dengan istilah impostor dalam Bahasa Inggris yang berarti berpura-pura menjadi orang lain untuk tujuan kecurangan atau menipu agar mendapatkan keuntungan.

Wah, baik impostor syndrome atau impostor sama-sama buruk untuk kita ya, Millens. Eh, tapi kamu pernah berhasil menjalankan tugas sebagai impostor di Among Us nggak nih? Ha-ha. (Cnb/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: