BerandaHits
Senin, 31 Jul 2022 17:00

Semoga Kamu Terhindar dari si Toxic yang Merusak Kesehatan Mental Ini!

Teman, sahabat, saudara, atau pacar yang toxic bisa membuat kamu depresi dan merusak kesehatan mentalmu. (Pexels/Keira Burton)

Biar tetap sehat jiwa dan raga, sebaiknya kamu menghindari orang-orang toxic yang merusak kesehatan mental ini!

Inibaru.id – Ditujukan bagi siapa pun yang tengah berjuang untuk mempertahankan hubungan baik dengan teman, sahabat, pacar, atau anggota keluarga yang toxic-nya minta ampun; aku pengin bilang, berhentilah! Kamu nggak punya kewajiban mengubah mereka dan berhak hidup dengan lebih baik.

Jangan terlalu keras memaksakan diri, karena terus berhubungan dengan orang-orang toxic bakal merusak kesehatan mentalmu. Sebuah riset yang diterbitkan melalui Journal of Affective Disorder pada 2015 lalu mengungkapkan, lingkungan beracun memicu stres, depresi, bahkan percobaan bunuh diri.

Alih-alih menjadi support system, orang-orang beracun itu umumnya justru bakal buat hidupmu nggak tenang. Kamu merasa terbebani dan harus memikul beban tersebut ke mana-mana. Maka, jauhilah mereka sedini mungkin.

Si Toxic yang Harus Kamu Hindari

Perlu kamu tahu, si toxic ini nggak jarang berada di sekitarmu, lo! Tanpa kamu sadari, dia sudah menjadi bagian dari hidupmu dan sulit kamu lepaskan. Karenanya, penting bagimu mengenali ciri-ciri si toxic ini terlebih dahulu sebelum dia “membelit”-mu lebih kencang. Kenalilah ciri-ciri ini!

Suka Membanding-bandingkan

Setiap manusia itu unik dan sudah nggak sepatutnya dibanding-bandingkan. Pun demikian dengan kamu. Kalau ada orang yang begitu suka membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain, hindarilah dia! Ini adalah perilaku toxic!

Dia mungkin meninggikanmu, tapi yakinlah bahwa si toxic ini akan melakukan hal sama kepada orang lain dengan cara merendahkanmu. Kamu tentu nggak pengin dipuji orang yang mulutnya penuh dengan kebohongan, bukan?

Suka Menghina

Ketika sering dihina, seseorang menjadi bertanya-tanya pada diri sendiri: benarkah dirinya seburuk itu? (Shutterstock)

Kritik berbeda dengan suka menghina; inilah yang perlu kamu pahami. Seorang sahabat boleh mengkritikmu yang sering terlambat masuk kerja atau malas berolahraga, tapi nggak berhak menghina dengan mengatakan kamu pemalas.

Kritik bertujuan untuk kebaikanmu, sedangkan menghina untuk kepuasan dia. Nah, saat kamu dihina, dia merasa jauh lebih hebat. Sebaliknya, kesehatan mentalmu bisa memburuk karena kamu jadi mempertanyakan diri: benarkah kamu seburuk itu? So, hindarilah orang toxic semacam ini!

Terlalu Meninggikan

Pujian yang terus-menerus bisa membuatmu gila pujian atau meremehkan orang lain. Itu merupakan kondisi mental yang nggak sehat. (Unsplash)

Nggak hanya sosok yang selalu merendahkan, orang yang terlalu meninggikanmu juga sebaiknya kamu hindari karena berpotensi merusak kesehatan mentalmu. Tanpa kamu sadari, pujian yang diberikan terus-menerus secara berlebihan justru akan membuatmu kehilangan alasan kenapa kamu harus dipuji.

Biasanya, si toxic yang suka melakukan ini adalah pacar, orang yang lagi PDKT, atau teman yang sangat bergantung kepadamu. Sangat disayangkan, karena sejatinya cinta nggak cuma ditunjukkan melalui pujian, tapi juga kritik yang membuat kita lebih baik, bukan?

Kamu yang terlalu banyak ditinggikan juga akan merasa bahwa pujian nggak lagi berharga. Situasi ini justru akan menjebakmu ke dalam kondisi mental yang nggak sehat, misalnya jadi gila pujian atau terlalu meremehkan orang lain.

Nah, itulah tiga sifat beracun yang berpotensi menjeratmu ke dalam jurang dalam yang kelam. Semoga kamu terhindar dari si toxic yang merusak kesehatan mental, ya, Millens! (Idn/IB20/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024