BerandaHits
Selasa, 5 Des 2022 09:00

Sejarah dan Potensi Bencana Alam yang Terjadi di Sekitar Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki potensi bencana alam seperti gempa. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Saat ditemukan, Candi Borobudur porak poranda dan tertimbun tanah. Para peneliti pun menemukan sejarah bencana alam seperti gempa yang pernah menerjang candi tersebut.

Inibaru.id – Banyak orang mengira kali pertama Candi Borobudur ditemukan, bentuknya sudah megah sebagaimana seperti sekarang. Nyatanya, pada 1814, Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi seperti bangunan yang baru saja diterpa gempa besar dan tertimbun tanah.

Saat itu, Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles mengutus anak buahnya dari Belanda, Cornelius untuk mengecek temuan candi tersebut. Dengan dibantu sekitar 200 warga lokal, situs candi dibersihkan dari semak belukar dan pepohonan, tanah-tanah yang sudah membenamkan kaki candi juga digali.

Sebagaimana diungkap Kompas, (18/2/2012), dari catatan renovasi yang dilakukan pada 1907-1911, terungkap bahwa sebagian kerusakan yang dialami Candi Borobudur disebabkan oleh gempa besar. Yang paling kentara adalah kerusakan pada tingkat Arupadhatu, tepatnya lantai 8, 9, serta 10. Lantai candi juga bergelombang.

Para peneliti pun yakin jika gempa yang melanda Candi Borobudur cukup besar. Maklum, kuncian batu-batu penyusun candi sangatlah kuat dan baru bisa lepas jika terkena guncangan yang sangat hebat.

Kondisi Candi Borobudur sebelum ditemukan juga sangat parah karena terkubur lahar dingin letusan Merapi pada 950 M. Hal ini diungkap oleh dosen Fakultas Teknologi UPN Veteran Yogyakarta Helmy Murwanto.

Dia pun menduga jika pemindahan Ibu Kota Kerajaan Medang dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh Raja Mpu Sindok disebabkan oleh bencana-bencana yang terjadi di wilayah sekitar Candi Borobudur.

“Pergerakan sesar lokal ada di bekas Danau Purba Borobudur. Lokasinya nggak jauh dari sesar yang lebih besar, hanya 3,4 kilometer dari sesar Menoreh dan 34 kilometer dari sesar Opak,” ungkap Edi Widodo dari Universitas Negeri Yogyakarta sebagaimana dilansir dari National Geographic Indonesia, Selasa (7/6/2022).

Ancaman Gunung Merapi

Selain gempa bumi, Candi Borobudur rentan terkena bencana letusan gunung berapi. (Inibaru.id/ Ike Purwaningsih)

Hal lain yang jadi sorotan para peneliti adalah catatan letusan Gunung Merapi yang terjadi pada 950 M. Letusan dahsyat gunung tersebut ditengarai jadi penyebab reruntuhan bangunan Candi Borobudur yang porak poranda terkena gempa terkubur lahar dingin.

“Aktivitas vulkanik dan tektonik yang terjadi bersamaan dapat memicu kejadian luar biasa seperti erupsi secara eksplosif dan longsoran tubuh gunung berapi,” ungkap Edi.

Selain itu, pada sisi selatan kawasan Candi Borobudur, ternyata ditemukan juga material bekas longsoran besar pada masa lampau. Hal ini membuktikan bahwa di kawasan sekitar candi yang dulunya adalah Danau Purba Borobudur rawan bencana.

Langkah dari Pemkab Magelang

Untungnya, pemerintah Kabupaten Magelang sudah mempersiapkan hal ini dengan baik. Mereka sudah menyiapkan mitigasi bagi warga jika ada bencana alam melanda sekitar kawasan Candi Borobudur. Setidaknya, 17 tempat evakuasi sudah ditentukan. Khusus untuk mitigasi kawasan candi, juga sudah disiapkan oleh Kemendikbud dan Balai Konservasi Borobudur sejak 2015 lalu.

“Standar operasional prosedur (SOP) bencana di kawasan Candi Borobudur sudah disiapkan,” tutup Edi.

Mengingat Indonesia adalah negara yang rawan bencana alam, ada baiknya memang kita selalu bersiap dan waspada ya, Millens. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024