BerandaHits
Selasa, 21 Okt 2024 20:57

Resolusi Jihad 1945 KH Hasyim Asy'ari, Dasar Lahirnya Hari Santri Nasional

Foto pendiri NU KH Hasyim Asy'ari. (Tebuirengonline)

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober menjadi momentum penting untuk mengenang peran santri dalam sejarah perjuangan Indonesia. Berawal dari Resolusi Jihad pada tahun 1945 yang digagas KH. Hasyim Asy’ari, santri memiliki andil besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Inibaru.id - Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober menjadi momen penting untuk mengenang peran besar para santri dalam sejarah perjuangan Indonesia. Penetapan Hari Santri Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 bukan hanya sebagai penghargaan kepada santri, tetapi juga sebagai pengingat akan peran vital mereka dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keutuhan bangsa.

Latar belakang penetapan Hari Santri Nasional nggak lepas dari Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Dalam resolusi tersebut, para ulama dan santri diimbau untuk berperang mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajah. Semangat jihad yang digelorakan ini mendorong munculnya pertempuran heroik seperti peristiwa 10 November di Surabaya, yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Santri, yang sering diidentikkan dengan lembaga pendidikan pesantren, memiliki peran yang nggak hanya terbatas pada bidang keagamaan. Dalam sejarah Indonesia, santri juga berperan dalam membentuk pemikiran politik, sosial, dan ekonomi bangsa.

Mereka turut serta dalam perjuangan melawan penjajah, berkontribusi dalam diplomasi nasional, dan ikut serta dalam upaya pembangunan setelah kemerdekaan.

Hari Santri menjadi refleksi kontribusi pesantren dalam pembangunan karakter bangsa. (Antara Foto)

Peringatan Hari Santri Nasional juga menjadi momen penting untuk merefleksikan kontribusi pesantren dalam pembangunan karakter bangsa. Pesantren menjadi pusat pendidikan yang nggak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga nilai-nilai kebangsaan, seperti cinta tanah air, persatuan, dan toleransi. Para santri diajarkan untuk menjadi pribadi yang mandiri, berakhlak mulia, dan memiliki kepedulian terhadap sesama.

Di era modern ini, santri menghadapi tantangan baru dalam dunia global yang terus berkembang. Teknologi, ekonomi, dan politik menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni. Oleh karena itu, Hari Santri Nasional juga menjadi momentum untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing santri di berbagai bidang agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan identitas dan nilai-nilai keislaman yang diajarkan di pesantren.

Dengan semangat Hari Santri Nasional, kita berharap generasi santri Indonesia dapat terus berkontribusi dalam membangun bangsa yang lebih maju, beradab, dan berkeadilan. Santri adalah ujung tombak penjaga moral dan spiritual bangsa, serta garda terdepan dalam menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.

Selamat Hari Santri Nasional, Millens! Kamu punya harapan apa untuk para santri nih? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT