BerandaHits
Senin, 19 Sep 2021 11:00

Ratna Sari Dewi, Perempuan Jepang Kesayangan Soekarno yang Diultimatum Soeharto

Dewi Soekarno saat bersama Presiden Soekarno. Dia mendapatkan ultimatum dari Soeharto di akhir masa Orde Lama. (Twitter/tukangpulas)

Dewi Soekarno atau Ratna Sari Dewi adalah salah seorang dari sekian banyak istri presiden pertama RI, Soekarno. Dia adalah perempuan Jepang dengan nama asli Naoko Nemoto. Menariknya, di akhir masa Orde Lama, manuver-manuver Dewi turut menyelamatkan Soekarno dari kondisi yang mencekam. Dia bahkan sampai diultimatum oleh Soeharto. Seperti apa ceritanya?

Inibaru.id – Baru-baru ini akun Twitter @potretlawas mengunggah foto Dewi Soekarno, istri presiden pertama RI Soekarno di masa-masa pergantian kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru. Banyak warganet yang memuji kecantikan dan modisnya penampilan Dewi di masa itu. Banyak pula yang penasaran seperti apa rumah tangganya dengan Soekarno di masa yang cukup mencekam di Indonesia itu.

Dewi Soekarno bernama asli Naoko Nemoto. Dia diperistri Soekarno pada 1962, tepatnya saat usianya 22 tahun. Saat itu, kekuasaan Soekarno sudah nggak lagi kuat. Apalagi setelahnya terjadi kasus G30S pada 1965 dan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Di Supersemar yang hingga sekarang masih kontroversial itu, ada yang menyebut Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk memulihkan stabilitas nasional. Sebagian menyebut Supersemar nggak pernah ada karena naskah aslinya nggak berbekas hingga sekarang.

Sebagai seorang istri kepala negara, Naoko yang diberi nama Indonesia Ratna Sari Dewi oleh Soekarno ini pun nggak tinggal diam saat melihat kekuasaan suaminya goyah. Di buku Peristiwa 1965: Persepsi dan Sikap Jepang, disebutkan bahwa Dewi ternyata berusaha membuat Soekarno dan Angkatan Darat melakukan rekonsiliasi.

Bahkan, pada Januari 1966, disebutkan Dewi pergi ke Jepang dan menemui Perdana Menteri Sato. Tujuannya agar Jepang mendukung Soekarno. Sayangnya, saat itu Jepang justru sudah memberikan dukungan terhadap Soeharto. Usahanya pun jadi sia-sia.

Dewi Soekarno dan putrinya, Kartika. (Twitter/Potretlawas)

Dia melakukan hal ini usai didatangi tangan kanan Soeharto, Jenderal M Jusuf. Jusuf menyebut Soekarno dikelilingi orang-orang pro-PKI seperti Hartini dan Soebandrio sehingga membuat kekuasaannya semakin melemah.

Jusuf pun menyarankan Dewi untuk membujuk suaminya menyerahkan kekuasan ke Soeharto secara damai meski statusnya tetap presiden.

Alasan mengapa Dewi didatangi Jusuf? Karena pada saat itu, hanya suara Dewi-lah yang didengar Sang Putra Fajar.

Sejumlah ahli sejarah menyebut manuver-manuver Dewi ikut menyelamatkan Soekarno. Apalagi saat itu, banyak orang yang hilang atau ditangkap. Salah satu manuver tesebut adalah bermain golf dengan Soeharto pada 23 Maret 1966. Menariknya, Ibu Tien, istri Soeharto, kabarnya sampai cemburu dengan Dewi.

Pada saat itulah, Dewi diultimatum oleh Soeharto dan diberikan tiga opsi bagi suaminya. Pilihan pertama, Soekarno diminta pergi ke luar negeri untuk beristirahat. Pilihannya di Mekkah atau Jepang, negara asal Dewi. Pilihan kedua adalah tetap menjadi presiden namun hanya satu bulan, dan yang terakhir mengundurkan diri dari jabatannya secara total.

Dewi Soekarno sekarang, terkenal dan menjadi sosialita di Jepang. (Twitter/louieCuteJJ)

Dewi yang menyadari kondisi Soekarno yang semakin menua dan sakit-sakitan akhirnya merawatnya hingga akhir hayat. Kabarnya, menjelang ajal, Soekarno sampai menyebut nama Dewi. Hal ini diketahui istri Soekarno lainnya, Hartini, dan anak Soekarno dari Fatmawati, Rachmawati.

Soekarno dan Dewi dianugerahi satu orang anak bernama Kartika. Sebelum meninggal, Bung Karno masih sempat menimang Kartika yang saat itu masih bayi.

Usai Bung Karno meninggal, Dewi hidup berpindah-pindah di luar negeri, dari Prancis, Swiss, hingga Amerika serikat, hingga kemudian pada 2008 lalu kembali ke Jepang, tepatnya di Shibuya, Tokyo.

Di sana, dia menjadi figur yang cukup populer dan sering masuk acara televisi. Uniknya, meski masa-masanya di Indonesia nggak lama, dia masih memakai nama ‘Dewi’ alih-alih nama Jepangnya. Dia juga lebih suka dipanggil dengan sebutan Dewi Fujin yang bisa diartikan sebagai Mrs. Dewi.

Saat Soeharto meninggal pada Januari 2008, Dewi menyalahkan presiden kedua RI itu sebagai penyebab kematian Soekarno. Dewi bahkan menyebut rezim Soeharto nggak kalah kejam dari rezim diktator Kamboja, Pol Pot. (Kom,Oke,Wik/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: